METROPOLITAN - Harga emas kian melonjak di tengah pandemi. Emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk bahkan telah menembus rekor terbaru Rp1.022.000 per gram pada Selasa (28/7). Pemilik emas diminta menahan diri agar tak menjual emas lantaran harganya diperkirakan akan naik lagi. Analis Emas di salah satu bank swasta di Kota Bogor, Anisa, memprediksi harga emas akan tetap menuju tren naik selama sektor ekonomi global dan nilai mata uang terkena inflasi. Kenaikan harga emas tidak luput dari dampak Covid-19 dan pertarungan ekonomi Amerika dan China. ”Karena persaingan ekonomi, harga emas hari ini naik Rp25 ribu,” katanya. Anis juga menyebut harga emas hari ini mengikuti nilai tukar dolar. ”Jika nilai dolar naik maka harga emas juga ikut naik,” tegasnya. Menurut Anis, semakin tinggi harga emas biasanya akan berpengaruh pada nilai rupiah. Meski nilai emas ini diakui pernah turun pada Jumat (24/7) sampai Sabtu (25/7), namun pada Minggu (26/7) sudah menunjukkan kenaikan. ”Harganya pernah turun namun pada Minggu cenderung naik,” katanya. Mulai sadarnya masyarakat terhadap emas yang tidak terkena inflasi seperti mata uang, menjadikan emas sebagai salah satu dari ladang investasi yang menguntungkan. ”Enaknya emas nggak kena inflasi, cocok buat investasi jangka panjang,” tutupnya. (cr1/c/els/run)