METROPOLITAN - Pengembang memang harus banyak bersiasat untuk menggenjot penjualan properti di tengah kondisi ekonomi yang tertekan akibat pandemi Covid-19. Dari mulai menawarkan perpanjangan masa uang muka (DP), cukup tanda DP, dan menunda alias libur bayar cicilan, serta hadiah-hadiah langsung. Namun, ada hal menarik dilakukan PT Tajur Surya Abadi, pengembang perumahan Royal Tajur. Dengan tajuk Merdeka Cicilan hingga tahun depan, developer ini membayarkan cicilan konsumennya sampai delapan bulan serta memberi jaminan sewa (khusus apartemen fully furnished) hingga dua tahun. Konsumen hanya membayar DP 10 persen yang senilai furnitur dan elektronik. Jika sampai ada developer yang berani membayari cicilan KPR yang mestinya menjadi kewajiban pembeli, ini tentu strategi aneh dan belum pernah ada sebelumnya. Menurut General Manager Royal Tajur Hendra Gunawan, dana ‘memerdekakan’ cicilan konsumen selama delapan bulan itu dimungkinkan karena merupakan pengalihan dari budget marketing dan promo, yang selama pandemi Covid-19 ini tidak terpakai. “Sejak Maret 2020, rata-rata developer memangkas budget marketingnya. Kegiatan pameran, pembuat flyer dan billboard berkurang drastis, bahkan tidak ada. Anggaran marketing dan promosi dari Maret hingga Desember tahun ini ingin kita berikan ke konsumen, dengan menanggung cicilan mereka selama delapan bulan,” kata Hendra, kemarin. Menjawab ‘keanehan’ tadi, ia memerinci bahwa umumnya biaya marketing dan promo sekitar 4 persen dari gross sales. Jika ditambah dengan komisi sales bisa mencapai 7 persen hingga 8 persen. Budget inilah yang diberikan kepada konsumen melalui promo Merdeka Cicilan. Promo ini terbatas hanya untuk 15 unit, pembelian apartemen, rumah tapak dan kavling, dan berlaku hanya pada September. Promo ini, jelas Hendra, dibagi dua. Produk harga Rp1 miliar ke bawah akan bayar cicilannya delapan bulan dan produk di atas Rp1 miliar (rumah hook dan kavling besar) diberikan diskon besar di depan yang nilainya bisa sampai ratusan juta rupiah dan free biaya KPR. ”Jadi, promo kami sangat berbeda dengan developer-developer lain yang saat ini ada juga promo bayarin cicilan satu tahun, bahkan lebih dua tahun. Yang pastinya dari harga dinaikin dahulu. Kalau kami dari alokasi anggaran, boleh dicek pricelist before after ada promosi ini,” kata Hendra. Department Head Sales Royal Tajur Frans Hartono mengatakan, yang lebih menarik dalam promo ini, terutama untuk investor, adalah Royal Heights Apartment. Bayangkan, investor cukup membayar DP 10 persen. Misalnya untuk tipe 1 bedroom seharga Rp520 juta, mereka hanya membayar DP Rp52 juta. “Setelah bayar DP dan akad kredit, cicilan pertama hingga bulan kedelapan kami bayarin. Berikutnya, kami bisa pastikan cicilan bulan kesembilan hingga dua tahun (24 bulan) ke depannya, konsumen hanya Rp200.000 per bulan,” jelas Frans. Frans menjelaskan, karena dua tahun itu sudah dibayarkan jaminan sewa. Katakanlah cicilannya Rp3,5 juta per bulan, jaminan sewanya masuk Rp3,3 juta sebagai subsidi. Jadi konsumen hanya menambahkan Rp200 ribu. Karena bulan Kemerdekaan RI Agustus, delapan bulan itu masa tunggu sampai apartemen Tower A jadi dan siap disewakan, sehingga argo jaminan sewa berjalan. Saat ini progress Tower A sudah mencapai 85 persen. Target selesai bangunan fisik akhir Desember 2020. Januari proses Sertifikat Laik Fungsi (SLF), dan serah terima unit mulai April 2021 secara bertahap. “Pertanyaannya, bagaimana bulan ke-33? Investor membayar cicilannya normal? Tidak, malah investor mendapatkan pemasukan sebagai passive income. Karena nilai sewanya pasti sudah naik, sementara cicilannya flat,” tutur Frans. Terkait jaminan sewa, Frans menyebut tidak perlu khawatir. Sebab, calon penyewa unit apartemen sudah ada. Segmen yang dibidik adalah pekerja dan keluarga yang selama ini sewa dan kos di ring satu Jalan Raya Tajur. Nilai jaminan sewa itu pun diambil dari nilai rata-rata pasar sewa sekitar Jalan Raya Tajur, bukan ‘karangan’ developer. (*/els/run)