METROPOLITAN - Belanja baju bekas punya pasar tersendiri yang peminatnya lumayan banyak. Selain harganya murah, kualitas barang yang dijual pun tetap bagus. Seorang desainer, Uke Tugimin, menyebut saat ini tren anak muda yang populer adalah berburu pakaian bekas. Pada beberapa tempat yang menjual pakaian bekas tersebut menyajikan berbagai macam pakaian dengan lokal brand maupun brand internasional. Pembeli sedapat mungkin memilah dan memilih pakaian mana yang masih layak dan berkualitas dengan tawaran harga yang terjangkau. Uke mengatakan, tren belanja baju bekas ini juga menjadi populer ketika pembeli mendaur ulang atau membuat tambahan-tambahan model dari pakaian yang dibelinya. “Konsepnya berbahan baju bekas, kita desain ulang,” jelas Uke. Pembeli melakukan mix and match sesuai selera pakaian yang diharapkan, baik itu memambah kain, menggambar (menambah motif, red), ataupun memotong pakaian tesebut sesuai yang diinginkan. “Sekarang kan trennya street wear ya, sehingga mereka yang berbelanja pakaian bekas dengan mudah melakukan mix and match barang tersebut. Sampah fesyen didaur ulang ini yang tidak akan pernah mati. Kalau perlu kita kembalikan lagi (baju yang sudah didaur ulang, red) ke tempat asalnya, dengan harga yang jauh lebih tinggi,” paparnya. Sementara itu, salah satu penggemar belanja baju bekas, Ageng Wicak, mengaku kerap kali membeli pakaian bekas yang masih berkualitas untuk dilukis pada bagian tertentu. Hal tersebut dilakukannya agar pakaian bekas tersebut terlihat lebih menarik dan bagus. “Lebih sering sih beli celana bekas, jaket, apalagi yang brand internasional. Nah, celana itu ada beberapa yang aku lukis, bikin gambar sesuai yang aku inginkan biar celananya jadi semakin bagus,” ungkapnya. (kump/feb/run)