METROPOLITAN - Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menjaga pasokan daging sapi sehingga harga tidak melambung tinggi. Apalagi sebentar lagi masyarakat Indonesia akan menyambut Bulan Suci Ramadan dan Hari Raya Lebaran. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra mengatakan, pemerintah pernah membahas hal tersebut dengan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi untuk menjaga harga daging sapi tetap terjangkau di pasaran. ”Terkait harga, kami pernah berdiskusi dengan Pak Asnawi mohon bisa (paling mahal, red) Rp135.000 per kg,” ujarnya, belum lama ini. Sempat tersiar isu bahwa harga daging sapi dapat menyentuh harga Rp180.000 per kg jelang Lebaran. Namun, ia menepis hal itu. Ia memastikan pemerintah akan menjaga harga daging sapi di kisaran Rp135.000 hingga Rp140.000 per kg. Syailendra menuturkan, pemerintah sudah memastikan pasokan daging sapi ke wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya akan segera datang. Sehingga masyarakat tak perlu cemas terhadap kurangnya pasokan yang bisa berbuntut pada mahalnya harga daging sapi. “Minimal di dua provinsi yang saya kelilingi, itu sapi luar biasa banyaknya. Jadi nggak perlu takut,” ucapnya. Selain itu, tambah Syailendra, Perum Bulog juga akan merealisasi impor 14.000 ton daging kerbau dari India pada Mei 2021. Angka tersebut adalah hasil koordinasi dari Kemendag sebanyak 80.000 ton. Pihaknya berharap impor tersebut bisa masuk sebelum Lebaran yang jatuh pada pertengahan Mei. Dengan demikian, kenaikan harga daging sapi bisa dikendalikan. “Mei ini kita berharap akan masuk sebelum hari raya. Ini sangat membantu untuk menyeimbangkan harga pasar,” pungkasnya. (jp/feb/run)