METROPOLITAN - Indonesia disebut sedang mengalami krisis talenta di bidang penulisan kreatif, khususnya para pembuat skenario. Hal itu disebut beririsan dengan semakin tingginya minat konsumsi konten di Tanah Air di era digital seperti saat ini. CEO Wahana Kreator Nusantara, Salman Aristo, menjelaskan laju perkembangan industri kreatif secara cepat belakangan ini, terutama pada masa pandemi, membuat kebutuhan khalayak akan konten menjadi semakin tinggi. Sayangnya, ini tidak sebanding dengan tersedianya talenta penulisan kreatif yang memadai. Ia menyebut kondisi ini membuat hadirnya penulis-penulis baru menjadi semakin krusial. “Maka dari itu, menjadi penting untuk bisa menghadirkan penulis-penulis baru sehingga karya cerita yang diproduksi akan semakin beragam,” ujarnya melalui jumpa pers daring, belum lama ini. Untuk mengatasi kekurangan talenta tersebut, ia yang juga produser dan penulis skenario berbakat itu menilai perlu dilakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencari bibit-bibit penulis baru. Ia menegaskan regenerasi penulis skenario baru sangat mendesak untuk industri kreatif di Indonesia saat ini. Melihat krisis talenta ini, Telkomsel ambil bagian dengan membuat program kolaborasi berjuluk MAXscript. Program ini merupakan sarana kelas penulisan kreatif yang dibuat dengan menggandeng para pakar dan praktisi di bidang penulisan kreatif, khususnya penulisan skenario. Setelah melewati berbagai rangkaian proses seleksi yang cukup ketat, akhirnya program MAXscript Class yang diselenggarakan berkat kolaborasi antara Telkomsel, melalui MAXstream bersama Wahana Edukasi, telah mencapai puncaknya. Dalam puncak acara bertajuk MAXscript Class Awards 2020 yang diselenggarakan pada 8 Juli lalu, terpilih sepuluh pemenang Juara Kelas MAXscript 2021. Vice President Digital Lifestyle Telkomsel, Nirwan Lesmana, menjelaskan hadirnya program MAXscript Class ini mampu menjadi sarana untuk mendorong lebih banyak lagi lahirnya talenta kreatif unggul di Indonesia. MAXscript Class adalah sebuah program penulisan, kompetisi, dan pelatihan yang bertujuan untuk percepatan regenerasi penulis-penulis skenario di Indonesia. “Program ini menghadirkan sejumlah mentor berpengalaman di bidangnya yang akan memilih penulis terbaik yang kemudian akan dibimbing untuk ikut berpartisipasi dalam proyek-proyek pembuatan serial di Wahana Kreator bersama MAXstream ke depannya,” beber Nirwan melalui kesempatan yang sama. Sejak pertama kali pendaftaran dibuka pada 28 Oktober—24 November 2020, tercatat ada 1.693 peserta yang mendaftar. Para peserta ini kemudian melalui proses seleksi dan mendapatkan materi penulisan dalam delapan tahap yang terbagi di antaranya: Isu & Argumen, Premis, Character’s & Character Arc, Sinopsis Pendek, Outline, Treatment, Dialog, dan Pengajar Tamu. Melalui delapan tahap tersebut, ribuan peserta yang berasal dari penjuru Indonesia itu kemudian disaring dan hanya menyisakan sepuluh peserta terbaik yang diumumkan pada ajang MAXscript Class Award 2020. Diadakannya MAXscript Class Award ini sendiri tak lain sebagai puncak kegiatan MAXscript Class selama satu tahun dan sebagai ajang untuk memberikan penghargaan kepada para pemenang yang sudah berpartisipasi dalam kegiatan MAXscript Class 2020. Kesepuluh peserta terbaik, yaitu Wahid Rahman (Kita/ Kami), Salman Hakim (Kari), Qathrunnada Fakhrina (Dalam Diam), Muhammad Ahdiar Syaifan (Untitled), May Risky Samosir (Purnama Kedua Belas), Iqbal Alfajri (Pesawat Tangguh), Grace Wijaya (Kenangan di Bioskop), Aulia Hakim (The Syndicate), Ariel Febriba Niswar (Instamama), Kurnia Cahya Putra (Baur Semesta). Dari kesepuluh peserta terbaik ini telah terpilih tiga ranking terbaik dengan total hadiah senilai Rp150 juta, yakni Salman Hakim, Aulia Hakim, dan Kurnia Cahya Putra. (jp/feb/run)