METROPOLITAN - Kota Bogor menyimpan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang patut diacungkan jempol. Salah satu contohnya adalah usaha batik milik Sri Ratna Handayani yang sukses merancang berbagai model dan motif batik. Handayani Geulis Batik Bogor merupakan brand yang cukup populer. Berlokasi di Jalan Bogor Baru, Tegalgundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, batik yang berdiri sejak 2011 itu sudah menghasilkan kurang lebih 70 motif batik. Terdiri dari batik cat dan tulis, di mana 14 motif di antaranya sudah bersertifikat. Bermula dari senang membatik dan hobi serta mengisi waktu luangnya, Sri Ratna tetap fokus belajar membatik. Sampai akhirnya, hasil karyanya bisa berkembang dan membuahkan hasil. “Tujuannya yang pasti pada diri sendiri dulu karena saya tidak mau mengerjakan apa yang tidak saya senangi baru kemudian fokus dan memikirkan sejauh mana manfaatnya bagi diri kita dan orang lain,” tuturnya. Penggalian ide untuk motif batik yang ia ciptakan semuanya berasal dari Kota Bogor, mulai dari ikon, budaya, kearifan lokal, dan filosofi kehidupan. “Batik khas Bogor ini semua penggalian idenya berasal dari Kota Bogor. Apa yang jadi ikon, budaya, kearifan lokal, filosofi kehidupan, dan itu semua idenya dari saya. Nanti diaplikasikan ke kain oleh perajin,” terangnya. Selain memproduksi batik, Sri Ratna aktif dalam berbagai pameran, menjadi narasumber berbagai kegiatan, dan mengajar kelas membatik di galeri ataupun di sekolah. Ia mengaku ingin memperkenalkan batik Indonesia di berbagai kalangan. “Di satu sisi juga saya mengajar. Jadi mengajar memperkenalkan proses batik untuk semua kalangan dan banyak tim yang datang ke sini untuk belajar membuat batik. Selain itu saya mengajar materinya batik Indonesia. Walaupun produksinya batik Bogor tapi edukasi tetap batik Indonesia,” ujarnya. Penjualan batik Handayani ini sudah sampai seluruh Indonesia, bahkan mancanegara. Banyak orang asing yang datang ke galerinya untuk belajar membatik dan melihat seberapa hebatnya batik Indonesia. Tak jarang, batik khas Bogor karya Handayani ini sering dipakai untuk acara-acara resmi di Kota Bogor. Bahkan sampai digunakan sebagai kostum paduan suara yang tampil ke Australia. “Sering dipakai kayak acara pemda, batiknya dari sini. Bapak Wali Kota dan Ibu Wali Kota juga batiknya kadang dari sini. Terus pernah dipakai sama paduan suara buat ke Australia,” jelasnya. Sri Ratna menuturkan bahwa di semua motif batik selalu tersirat makna tertentu. Seperti batik yang telah ia hasilkan di Batik Bogor Handayani Geulis ini adalah motif tunggul kawung yang menggambarkan sisa batang pohon aren yang sulit untuk dipindahkan. Sehingga batik Bogor ini bermakna kota kecil namun kuat. Motif lainnya adalah langgeng kinasih, yang di dalamnya terdapat unsur pohon kehidupan dengan latar belakang daun talas yang merupakan ciri khas Kota Bogor dengan makna kasih sayang yang abadi. Selanjutnya adalah motif angkot (angkutan kota). Ini salah satu identitas Kota Bogor yang unik selain kujang, hujan, dan talas. Dengan makna sukses dan kebencian, boleh jadi kita tidak menyukainya. Namun hal itu berguna bagi kita. Boleh juga kita menyukainya namun kadang membuat kita kesal. Banyaknya filosofi motif batik, membuat batik sangat pas dijadikan hadiah untuk seseorang. (mg5/c/feb/run)