Minggu, 21 Desember 2025

Bisnis Kue Kering di Bogor makin Berkembang

- Selasa, 10 Agustus 2021 | 18:30 WIB

Metropolitan - Takdir dirumahkan alias di-PHK rupanya membawa jalan kesuksesan tersendiri bagi keluarga Yanthi, Owner Wa­roeng Cokelat yang mem­buka bisnis rumahan di Pe­rumahan Indrapasta Kota Bogor. Sejak 2002, Yanthi sudah menekuni bisnis kue kering, chocolate bar, dan souvenir c o k e l a t yang serba home ma­de. Ber­s ama sang putri, usaha rumahan Yan­thi pun sukses berkembang hing­ga kini. Tak sedikit reseller yang menjual produk buatan Yan­thi dan putrinya. Berawal dari kesulitan ekonomi ka­rena kena PHK, Yanthie pun tak putus asa membangun bisnisnya. Proses jatuh-bangun membuatnya terus bangkit untuk mencoba mengembang­kan bisnis rumahan. Sampai akhirnya kegiatan bikin kue yang se­mula hobi jadi bisnis menjanjikan untuk keluarga Yan­thi. “Setelah mencoba berbagai usaha yang jatuh-bangun, akhirnya saya ber­pikir untuk memu­lai usaha yang dia­wali karena hobi bikin kue, cake gitu. Hasil saya bikin kue, saya bawa ke arisan atau pengajian sebagai buah tangan. Kemudian saya men­coba modifikasi dari rasa, bentuk sampai mencoba dengan bahan cokelat. Dari situ teman-teman pada menge­nal produk saya dan pesan. Akhirnya saya mulai mene­rima pesanan dan mencoba merintis usaha dari kue ini,” ujar Yanthi. Banyaknya pesanan mem­buat Yanthi semangat belajar dan mengikuti kursus baking. Beberapa kursus dan pameran-pameran besar di dalam mau­pun luar negeri sering ia ikuti. Sampai akhirnya pada 2017, bisnis Waroeng Cokelat ini menjadi mitra binaan Perta­mina. Yanthi mengaku usa­hanya terbantu oleh program mitra Pertamina. Mulai dari fasilitas permodalan, menda­patkan kesempatan mengik­uti pameran, perizinan, serta pelatihan ekspor dan impor. “Banyak sekali yang dirasa­kan Waroeng Cokelat ini se­telah menjadi binaan Perta­mina. Diberi berbagai fasilitas, mulai dari modal, fasilitas pameran fisik/on line, fasili­tas perizinan, serta pelatihan-pelatihan dari mulai pelatihan ekspor/impor, pelatihan mar­keting digital, dll,” jelas Yanthi kepada Metropolitan.id. Awal merintis bisnis, Yanthi mengerjakan produksi ini dibantu putrinya dan satu karyawan. Mereka mengolah kurang lebih 36 kilogram (kg) cokelat per bulan. Namun, kini Yanthi telah memiliki 15 karyawan dengan bahan baku cokelat bertambah pula men­jadi kurang lebih 400 kg per bulannya untuk berbagai va­rian produk kue. Untuk memperkenalkan bisnisnya lebih luas serta menjangkau pemasaran, ia pun menggunakan strategi jualan online, merekrut rese­ller, serta selalu memberikan inovasi produk baru untuk mengatasi kejenuhan konsu­men. Produknya kini sudah dipasarkan di toko oleh-oleh Bogor, Jakarta, Depok, Bandung, dan aktif penjualan melalui media sosial Instagram @kuweis_enak. “Sebetulnya penjualan on­line sudah saya tekuni dari awal usaha melalui reseller yang proses pemesanannya melalui WhatsApp. Dan penjualan online sekarang sudah dikaver keluarga seperti kakak, adik, dan reseller lainnya. Sekarang saya lebih fokus ke produksi dan manajemennya saja,” te­rangnya. (mg5/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Update Harga Perak Hari Ini Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:06 WIB
X