Senin, 22 Desember 2025

Facebook Kalah Pamor dari TikTok

- Jumat, 11 Februari 2022 | 18:01 WIB

METROPOLITAN - Setelah melakukan rebranding dengan nama baru yakni Meta untuk induk perusahaannya, Face­book tampaknya sedikit goyah. Setelah beberapa waktu lalu sahamnya anjlok, kini berdasarkan data terbaru, pengguna harian Facebook juga dilaporkan turun drastis. Dikutip dari TheWashing­tonPost, pengguna harian mereka turun dari 1,93 miliar menjadi 1,929 miliar di kuar­tal keempat 2021. Hal itu ter­kuak setelah Meta melaporkan pendapatannya pada Rabu (2/2) pekan lalu. CEO Meta sekaligus pen­diri Facebook, Mark Zucker­berg, menyebut bahwa hal ini merupakan kondisi yang be­rat bagi mereka. Mengutip USA Today, Zuckerberg men­gatakan bahwa kondisi yang dihadapi perusahaan tak lepas dari tantangan yang muncul dengan keberadaan platform video TikTok. Kepada para investor, Zuck­erberg mengatakan perusa­haan menghadapi persaing­an yang sangat berkembang, demi menarik perhatian orang-orang di dunia maya. Dan hal ini membuat mereka perlu bekerja lebih keras demi memastikan Reels men­ghasilkan lebih banyak uang. Buat yang mungkin belum tahu, Reels adalah fitur di Instagram yang menampilkan video pendek seperti yang ada di TikTok. Fitur ini dirilis juga sebagai upaya Facebook selaku pemilik Instagram un­tuk menjegal popularitas TikTok yang mulai naik daun sejak beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan tersebut, Zuckerberg juga menyampai­kan bahwa perubahan Apple semakin mempersulit langkah mereka. “Orang-orang punya banyak pilihan soal bagai­mana mereka menghabiskan waktu, dan aplikasi seperti TikTok berkembang sangat cepat,” kata Zuckerberg men­gutip The Sun. Sementara itu, turunnya saham Meta juga semakim membuat Zuckerberg galau. Betapa tidak, saham Meta dilaporkan anjlok secara besar-besaran dan membuat Zuckerberg harus melepas sebanyak USD 29 miliar atau sekitar Rp416,84 triliun ke­kayaan bersihnya. Dalam pengajuan sekuritas, Meta memperingatkan, setiap penurunan di masa depan dalam ukuran basis peng­guna aktif dapat berdampak buruk pada kemampuan me­reka untuk memberikan tayangan iklan dan, pada gilirannya, kinerja keuangan. Seperti juga sudah kami be­ritakan sebelumnya, Zucker­berg dilaporkan kehilangan harta kekayaan mencapai USD 29,7 miliar atau setara dengan hampir Rp431 triliun lebih gara-gara saham Meta. Anj­loknya nilai saham Meta juga membuat nilai valuasi pasar Facebook turun sebesar USD 230 miliar atau setara dengan Rp3,3 kuadriliun lebih. Dise­butkan juga, penurunan ter­sebut adalah kerugian terbe­sar dalam sejarah perusa­haan. Kekayaan bersihnya, yang sebagian besar dihasilkan dari saham Facebook-nya, diperkirakan mencapai USD 121 miliar pada penutupan pasar pada 2 Februari lalu menurut Bloomberg Billion­aires Index. Dengan kehilangan harta akibat anjloknya nilai saham Meta, hal ini berdam­pak pada Mark Zuckerberg yang dipaksa keluar dari daf­tar sepuluh orang terkaya di dunia, yang pertama sejak Juli 2015 lalu menurut Bloom­berg. Untuk diketahui, Facebook yang pada tahun lalu ber­ganti nama jadi Meta, kini tak mau sekadar menjadi peru­sahaan media sosial, melai­nkan perusahaan metaverse yang berbasis Virtual Reality (VR). Dengan gagasan terse­but, investasi yang perlu di­gelontorkan juga sangat besar. Kendati begitu, tidak semua berita terkait Facebook pekan lalu merupakan hal buruk. Metrik pengguna lain menunjukkan pertumbuhan moderat. Aplikasi perusa­haan, Instagram, WhatsApp, dan Messenger, terus menam­bah pengguna, meskipun sedikit. Dan jumlah peng­guna yang masuk setiap bulan ke Facebook terus bertambah. (jp/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Update Harga Perak Hari Ini Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:06 WIB
X