Minggu, 21 Desember 2025

IKAPPI Minta Pemerintah Turun Tangan soal Harga Sembako Mahal

- Rabu, 20 April 2022 | 18:01 WIB

METROPOLITAN - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) menyoroti beberapa komodi­tas sembako yang masih cukup tinggi dan rawan akan kelangkaan selama Ramadan. Wasekjend Penguatan Pangan & Distribusi Pangan DPP IKAP­PI, Abdul Sutri Atmojati, me­minta pemerintah segera me­nyelesaikan persoalan pangan ini menjelang hari raya dan pasca hari raya. Abdul Sutri memaparkan, sejumlah komoditas yang ma­sih mengalami kenaikan harga diantaranya, minyak goreng curah yang masih diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) se­harga Rp20.000 per kilogram. Padahal sehatusnya dijual se­harga Rp14.000 per kilogram. Menurutnya, minyak goreng ini memiliki banyak faktor pendukungnya sehingga har­ganya masih diatas harga eceran tertinggi. Disparitas harga yang cukup tinggi dengan minyak goreng ke­masan membuat banyak pihak bermain untuk menaik­kan harga minyak goreng curah. “Saat ini data IKAPPI menya­takan minyak goreng curah masih berada di rata-rata harga Rp20.000,” ujarnya ke­pada seperti dilansir JawaPos. com, Selasa (19/4). Selanjutnya, bawang merah saat ini mengalami stok yang tidak banyak dipasaran dan harganya mencapai Rp39.000 hingga Rp40.000 per kilogram. Sementara bawang putih, walau­pun impor tetap sulit ditemui di pasar, atau harganya masih relatif tinggi. “Harga eceran tertinggi diba­wah harga Rp30.000 tetapi harga dipasaran sudah men­capai Rp34.500,” imbuhnya. Lalu, gula pasir yang juga masih dikisaran harga Rp14.500 per kilogram. Komoditas ter­sebut masih belum banyak ditemui di pasar. “Itu karena musim giling akan terjadi di bulan mei, jadi belum bisa ditemui di pasar,” ucapnya. Sedangkan daging sapi yang seharusnya harga Rp130.000 per kilogram, saat ini dikisaran harga Rp143.500 sampai Rp150.000 per kilogram. Harga daging sapi ini cukup tinggi di awal Ramadan sampai pada pertengahan Bulan Ramadan. “Daging sapi ini salah satu penyebabnya adalah permin­taan yang cukup tinggi, dan komoditasnya tidak begitu banyak,” ungkapnya. Dari beberapa komoditas pangan tersebut, pihaknya menilai bahwa pemerintah dalam hal ini adalah kemen­terian perdagangan dan ke­menterian pertanian masih belum cukup mampu mengen­dalikan pangan selama perio­de Ramadan. “Kami meminta kepada pe­merintah untuk segera meny­elesaikan persoalan pangan ini menjelang hari raya dan pasca hari raya. Karena itu cu­kup berbahaya bagi pangan kita,” pungkasnya. (jp/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Update Harga Perak Hari Ini Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:06 WIB
X