METROPOLITAN - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mencatat pada fase kedua Lebaran tahun ini ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan sebesar 25 persen. Pangan pokok tersebut karena meningkatnya permintaan jelang Lebaran. Ketua Bidang Infokom DPP IKAPPI Muhammad Ainun Najib mengatakan, hampir semua komoditas naik, tidak hanya gula, bawang merah, minyak goreng, dan daging. Tetapi komoditas lain seperti bawang putih, buah-buahan, tepung terigu, cabai-cabaian, dan hampir semua jenis cabai alami kenaikan pada fase kedua Ramadan ini. “Biasanya kenaikan terjadi pada satu minggu sebelum Idul Fitri dimulai,” ujarnya kepada JawaPos.com, Senin (25/4). Pihaknya mencatat beberapa komoditas yang naik antara lain, minyak goreng curah seharga Rp20.000 per kilogram, bawang merah Rp45.000 per kilogram yang sebelumnya Rp38.000 per kilogram, bawang putih Rp40.000 per kilogram yang sebelumnya Rp35.000 per kilogram, ayam Rp40.000 per kilogram yang sebelumnya Rp35.000 per kilogram. Selanjutnya, telur ayam Rp25.800 per kilogram yang sebelumnya Rp24.000 per kilogram, gula pasir Rp15.000 per kilogram yang sebelumnya Rp14.000 per kilogram, serta daging sapi Rp150.000 per kilogram yang sebelumnya Rp145.000 per kilogram. Menurutnya, banyak faktor yang membuat harga komuditi naik di fase kedua Ramadan ini. Sebab, menyambut Ramadan, masyarakat akan berbondong-bondong membeli barang belanjaan. Sementara untuk persiapan Idul Fitri masyarakat juga akan mempersiapkan barang belanjaan sebelum pergi mudik Lebaran. IKAPPI berharap pemerintah dapat membantu distribusi pangan aman sampai ke pasar, sehingga komoditas tersebut tersedia di pasar untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok Lebaran. “Hal ini kami meminta kepada pemerintah, khususnya minyak goreng, daging sapi, dan gula pasir dapat membanjiri pasar. Sehingga harga beberapa komoditas tersebut dapat ditekan dan tidak mengalami kelangkaan di pasar tradisional,” pungkasnya. (jp/feb/run)