Senin, 22 Desember 2025

Badai PHK Terpa Startup di Indonesia, Pengamat Sarankan Potong Gaji

- Senin, 30 Mei 2022 | 19:01 WIB

METROPOLITAN - Kon­disi perusahaan rintisan atau startup sedang dilanda ’badai’ Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan. Kondisi ekonomi makro yang buruk hingga reorganisasi Sumber Daya Manusia (SDM) jadi alasannya. Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, mengatakan bahwa saat ini banyak startup kesulitan men­cari pendanaan baru karena investor makin selektif dalam memilih startup. ”Saat ini pendanaan untuk startup kian sulit apalagi startup yang mengembangkan layanan yang sudah banyak diberikan seperti transpor­tasi online, digital payment, edutech, e-commerce dan lainnya,” kata Heru. Dengan sulitnya mendapat­kan pendanaan baru, maka efisiensi menjadi langkah yang harus diambil. Langkah itu lah yang baru-baru ini dila­kukan LinkAja, Zenius, SiCe­pat, hingga JD.ID. Dengan kondisi ini, Heru menilai citra startup yang memberi gaji tinggi dan fasi­litas memadai bagi karyawan harus mulai dikurangi. Pasal­nya startup harus tetap ’bakar uang’ jika mau bertahan dan terus mendulang konsumen. ”Pencitraan gaji tinggi dan fasilitas mewah di startup saatnya dikurangi. Saat ini di masyarakat terjadi penurunan daya beli apalagi banyak ke­butuhan utama naik seperti harga BBM, gas, minyak goreng dan lainnya sehingga ada prioritas dan perubahan pe­rilaku masyarakat. Berbe­lanja, beli makanan atau hal yang tidak prioritas akan di­kurangi sehingga startup yang memberikan layanan terkait daya beli masyarakat akan terkoreksi,” tuturnya. Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, mengatakan bahwa startup harus lakukan berbagai perombakan stra­tegi jika ingin bertahan. Selain itu juga dinilai perlu menu­runkan target pertumbuhan secara wajar/organik. ”Perlu evaluasi ulang target pasar, ubah bisnis model apa­bila tidak memiliki prospek pasar yang kompetitif, fokus­kan pada inovasi layanan atau produk, kolaborasi dengan pihak yang memang poten­sial,” kata Bhima. Bhima juga menyarankan agar startup prioritaskan tim manajerial yang solid diban­dingkan hanya bertujuan mencari pendanaan tapi pro­duk tidak laku dipasaran. ”Utamakan revenue stream dan kualitas cashflow karena hal itu yang dilirik oleh inves­tor saat ini,” tandasnya. (dtk/ eka/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Update Harga Perak Hari Ini Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:06 WIB
X