METROPOLITAN - Pasar Gembrong di Cipinang, Ja­karta Timur, menjadi salah satu pusat penjualan mainan yang populer hingga sekarang. Di pasar ini tersedia berbagai jenis mainan, mulai dari mai­nan lokal hingga mainan impor. Dari penelusuran di lokasi, Selasa (5/7), mainan impor asal China masih menjadi ’raja’ di Pasar Gembrong. ”Ini banyaknya dari China, hampir semuanya. Kalau di­bandingin sama yang lokal, paling yang lokal cuma 10%-20% lah,” kata salah satu pedagang mainan di Pasar Gembrong, Ali. Lakunya mainan impor asal China disebabkan karena be­berapa alasan. Menurut Ali, mainan impor memiliki kua­litas yang lebih baik dibanding­kan mainan lokal. ”Dari bahannya bisa kelihatan, yang lokal ini lebih tipis, tapi kalau yang impor bungkusnya aja udah beda. Jadi kalau mau yang murah banyak yang pilih lokal, kalau mau kualitas ya impor,” sambung Ali. Ali mencontohkan perban­dingan antara alat masak mai­nan impor dan lokal. Alat masak mainan impor bisa dihargai sekitar Rp200 ribu. Sementara produk sejenis dari lokal har­ganya hanya sekitar Rp150 ribu. Terkait produk mana yang lebih laku, menurut Ali hal tersebut tergantung selera dari konsumen. Namun, mai­nan dari China diakuinya cen­derung lebih laku. ”Kalau mau yang bagus me­mang yang China lebih laku. Tapi bukan berarti yang lokal nggak laku juga,” ungkap Ali. Selain China, sebagian kecil mainan di Pasar Gembrong diimpor dari negara lain. Action Figure Bandai misalnya, yang diimpor dari Jepang. Semen­tara mobil mainan Hot Wheels diimpor dari Malaysia. Sementara itu, Faisal, pedang mainan lain yang melapak se­kitar 500 meter dari ruko Ali mengungkapkan hal yang sama. Stok mainan di tokonya diban­jiri produk asal China. Adapun perbandingannya adalah sekitar 80% produk impor, dan 20% produk lokal. Jenis mainan impor China antara lain mobil mainan, alat masak mainan, action figure, dan lain-lain. (dtk/ eka/run)