METROPOLITAN - Harga sembako di pasar tradisional terpantau masih tinggi. Telur misalnya, yang mengalami kenaikan bertepatan dengan momen Idul Adha. Di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan, telur dipatok Rp30 ribu per kilogram. Sejumlah pedagang mengatakan bahwa harga tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp2.000. ”Telur sekarang Rp30.000 per kilogram. Kemarin nggak segini, tapi naik lagi pas mau Lebaran (Idul Adha, red),” kata Dani, salah satu pedagang di Pasar Tebet Barat, Senin (11/7). Dani mengungkapkan, minggu lalu harga telur masih berada di kisaran Rp28 ribu per kilogram. Telur kemudian mengalami kenaikan sebesar Rp2.000. Pedagang di Pasar Tebet Barat kompak mengatakan bahwa naiknya harga telur disebabkan karena pasokan yang kini berkurang. Hal itu biasa terjadi, khususnya di momen-momen seperti Lebaran ini. Harga telur di Pasar Tebet Barat stabil tinggi di kisaran Rp28 ribu per kilogram. Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zukifli Hasan (Zulhas) sempat meminta masyarakat memaklumi tingginya harga telur. Zulhas mengatakan, naiknya harga telur jadi kesempatan bagi peternak untuk mendapatkan untung. Menurutnya, peternak sudah merugi selama dua tahun akibat pandemi Covid-19. Sementara itu, pedagang di Pasar Tebet Barat berharap harga pangan bisa kembali normal. Hal tersebut demi memberikan rasa nyaman ke konsumen, dan rasa tenang kepada pedagang. Bahkan, harga bahan pangan usai Hari Raya Idul Adha terpantau tinggi. Sejumlah komoditas seperti cabai, bawang, ayam, hingga daging mengalami kenaikan. Dari penelusuran di Pasar Tebet Barat, Senin (11/7), tercatat cabai rawit merah berada di kisaran Rp140 ribu— Rp160 ribu per kilogram. Cabai rawit merah mulai mengalami kenaikan saat momen Idul Adha. ”Kalau cabai rawit Rp160 ribu, lagi tinggi memang. Sebelumnya sudah tinggi, tapi naik lagi waktu kemarin, pas mau Idul Adha,” kata Danang. Cabai keriting merah dipatok Rp120 ribu—Rp140 ribu per kilogram. Sementara cabai keriting hijau Rp80 ribu per kilogram. Danang menjelaskan, selang satu hari saja harga sayur-mayur bisa berubah signifikan. Ia mendapatkan pasokan bahan pangan untuk tokonya dari pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Danang menambahkan, tingginya harga komoditas pangan disebabkan karena pasokan yang terbatas. ”Barangnya lagi sedikit. Ya mungkin petaninya lagi nggak metik cabai karena masih Lebaran,” tambahnya. Harga bawang merah di Pasar Tebet Barat juga terpantau tinggi. Bawang merah dihargai Rp80 ribu per satu kilogram. Menurut Danang, normalnya bawang merah dibanderol Rp40 ribu per kilogram. Sementara itu, ia menuturkan bahwa harga bawang putih masih normal di kisaran Rp30 ribuan. Bahan pangan sumber protein seperti telur, daging, dan ayam juga masih tinggi. Telur kini dijual Rp30 ribu per kilogram. Ayam dipatok Rp51 ribu per ekor, sementara daging sapi dijual Rp160 ribu per kilogram. Melonjaknya harga pangan dikeluhkan pedagang dan juga konsumen. ”Kalau ngeluh ya pasti ngeluh. Sebenarnya kita yang dagang nggak pengin kasih mahal, tapi gimana lagi, dapat harganya memang segitu,” pungkasnya. (dtk/eka/run)