METROPOLITAN.ID - Kabar terjadinya resesi di tahun 2023 ini membuat sejumlah masyarakat merasa khawatir. Dampak yang dirasakan semua kalangan, seperti resikk PHK, ekonomi dan bisnis yang melemah, kenaikan harga, dan lain lain.
Untuk menyiasatinya resesi adalah dengan memiliki dana darurat berupa simpanan dana yang dapat digunakan untuk kebutuhan mendesak. Dana darurat yang terkumpul idealnya 6 sampai 12 kali pengeluaran setiap bulan.
Baca Juga: Simak Tips Perencanaan Liburan Agar Pengeluaran Tidak Boros!
Anda dapat melakukan investasi di sejumlah instrumen investasi untuk mengumpulkan dana darurat. Berikut 3 rekomendasi instrumen investasi.
- Reksadana Pasar Uang
Reksa dana pasar uang adalah instrumen investasi yang memiliki tingkat resiko paling rendah dibandingkan dengan yang lainnya. Walaupun tingkat fluktuasinya kecil, reksa dana pasar uang lebih menguntungkan ketimbang tabungan bank biasa.
Baca Juga: Simak 3 Keutamaan Infak Bagi Kaum Muslimin
- Investasi Emas
Semua kalangan terbiasa berinvestasi emas karena nilai emas tiap tahunnya meningkat. Biasanya investasi dilakukan dengan membeli emas batangan lalu dijual ketika membutuhkan ini sangat cocok untuk dana darurat.
- Surat Berharga Negara Ritel Tradable
SBN ritel jenis tradable abisa diperdagangkan, Contoh instrumen ini adalah ORI022 yang memiliki imbal hasil sebesar 5,95 persen per tahunnya. Investor dapat pemasukan secara rutin dan dijamin oleh negara, sehingga cocok untuk dijadikan untuk menyimpan sama darurat.
Baca Juga: Cegah Diabetes dan Sakit Kronis, Begini Tips ala Cut Memey Turunkan Gula Darah
Berikut 3 instrumen investasi yang cocok sebagai cadangan dana darurat. Memiliki dana darurat yang diparkir di kendaraan investasi yang disebutkan di atas memungkinkannya terakumulasi lebih cepat bila diperkirakan cukup besar. Alhasil, posisi keuangan juga lebih siap menghadapi pelemahan ekonomi yang akan terjadi tahun ini.