Raline mengenyam pendidikan di berbagai negara. Setelah menyelesaikan SMP di Medan, ia melanjutkan pendidikan di Strats View, Singapura (1998-2000) dan kemudian di Kolej Tuanku Ja'far, Negeri Sembilan, Malaysia (2000-2004).
Kemudian, ia berhasil meraih gelar Bachelor of Arts di bidang Ilmu Politik dan New Media & Communications dari National University of Singapore.
Baca Juga: Kala Sekda Ikut Chasing Bogor Run 2025: Pengalaman yang Luar Biasa
Tak hanya berpendidikan tinggi, Raline juga menguasai beberapa bahasa asing seperti Bahasa Inggris dan Perancis.
Dirinya juga pernah diminta menjadi MC untuk acara pariwisata di Kedutaan Besar RI, yang kemudian mengantarkannya meraih penghargaan Gold International Youth Award di usia 19 tahun.
Perjalanan karier Raline di dunia hiburan dimulai sejak kecil. Pada usia tujuh tahun, ia tampil di film "Bibir Mer" dan sempat bermain di sinetron "Jinny oh Jinny" pada 1998.
Baca Juga: Ada Kawasan Berikat Bersinar di Gunungputri Bogor, Cegah Peredaran Narkoba di Perusahaan
Namanya mulai dikenal luas setelah mengikuti ajang Puteri Indonesia 2008 sebagai perwakilan Sumatera Utara dan meraih gelar Puteri Indonesia Favorit.
Setelah itu, Raline menerima berbagai tawaran di dunia hiburan, seperti menjadi pembawa acara televisi, bintang iklan, dan pemeran film.
Namanya semakin bersinar ketika membintangi film "5 cm" pada 2012, beradu akting dengan Denny Sumargo, Fedi Nuril, Herjunot Ali, dan Pevita Pearce.
Baca Juga: Daftar 6 Handphone Xiaomi Terbaru yang Rilis pada Januari 2025 untuk Opsi Pembelian
Film tersebut sukses besar dengan 2,3 juta penonton dan menjadi box office. Tahun 2018, Raline memperluas kiprahnya di dunia perfilman dengan membintangi film laga kriminal Malaysia berjudul "Polis EVO 2", di mana ia berperan sebagai agen rahasia dan menjalani pelatihan fisik intensif.
Di dunia tarik suara, Raline juga pernah mengisi soundtrack film "Surga yang Tak Dirindukan" dan berduet dengan Marcell Siahaan.
Tak hanya di dunia hiburan, Raline juga melebarkan sayap ke dunia bisnis. Pada Agustus 2017, ia dilantik sebagai Komisaris Independen Air Asia Indonesia oleh CEO Air Asia, Tony Fernandes.
Baca Juga: Metro Jabar Trans Siap Ngaspal, Solusi Kemacetan atau Bikin Tambah Macet Kota Bandung?