METROPOLITAN.ID - Harta kekayaan yang mencapai total Rp1,03 triliun di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) membuat Raffi Ahmad terkejut dan bahkan timbul niat untuk pensiun dini.
Hal tersebut dia ungkapkan dalam sebuah acara televisi yang dipandunya bersama Irfan Hakim. Saat itu, Raffi sedang memberikan klarifikasi kepada publik mengenai hebohnya penemuan laporan kekayaan yang disampaikan ke KPK.
Raffi mengungkapkan, setelah melihat hasil laporan LHKPN yang mencatatkan kekayaannya yang luar biasa, ia sempat merasa kaget.
Baca Juga: Fix! Ini Daftar Lengkap 23 Pemain Timnas Indonesia U20 di Piala Asia U20 China
"Aku tuh baru ngelihat laporan LHKPN, aku kaget, terus aku tapi mau tetap syuting. Kalau dipikir-pikir ah udah gua mau pensiun, tapi nggak ah, gua masih suka syuting, intinya mau kerja lah," ucap Raffi seperti dikutip oleh Metropolitan, pada Kamis, 6 Februari 2025.
Sebelum kejadian ini, Raffi Ahmad pernah mencetuskan impian pensiun dini yang sudah ia ungkapkan pada 2019 di channel YouTube milik Atta Halilintar.
Saat itu, Raffi dengan blak-blakan mengatakan, dia berencana pensiun dini ketika hartanya sudah mencapai Rp1 triliun.
Baca Juga: Kejari Purwakarta Terkesan Halangi Wartawan Meliput Pemanggilan Anne Ratna Mustika?
Dalam pencapaiannya tersebut, ia ingin memiliki rincian Rp500 miliar dalam bentuk aset dan Rp500 miliar dalam bentuk uang tunai.
"Gue udah punya prinsip, kalau orang bilang life begins at 40, but for me life begins at 35, punya uang cash Rp500 M, asetnya Rp500 M. Jadi kalau nanti umur 35 gue udah santai berarti duit gue udah Rp 500 M, asetnya Rp500 M," kata dia.
Namun, tak disangka, berkat kerja keras dan ketekunannya dalam dunia hiburan, Raffi Ahmad ternyata berhasil mencapai angka kekayaan yang ia impikan lebih cepat dari yang dia duga.
Baca Juga: Ini Daftar 6 dari 8 Jenazah Korban Kecelakaan Gerbang Tol Ciawi yang Sudah Teridentifikasi
Pada usia 37 tahun, Raffi sudah mencatatkan kekayaannya mencapai Rp1,03 triliun, jumlah yang jauh melampaui impian yang pernah dia ungkapkan sebelumnya.
Kekayaan tersebut tidak hanya berupa uang tunai, tetapi juga dalam berbagai bentuk aset yang terbagi dalam tanah, bangunan, kendaraan, serta surat berharga.