Jumlah ini tergolong sangat rendah untuk ukuran film adaptasi populer, terutama jika dibandingkan dengan film-film Indonesia lain yang rilis di periode yang sama.
Bahkan, beberapa film lokal yang tidak memiliki kontroversi besar mampu menarik lebih banyak penonton di hari pertama.
Baca Juga: Pratama Arhan Main 90 Menit! Bek Timnas Indonesia Semakin Kokoh di Bangkok United
Hal ini menjadikan A Business Proposal sebagai salah satu adaptasi dengan jumlah penonton terendah di Indonesia.
Sebagai informasi, A Business Proposal merupakan adaptasi dari webtoon populer The Office Blind Date, yang sebelumnya juga sukses besar saat diadaptasi menjadi drama Korea dengan judul sama.
Namun, sejak awal promosi film ini, Abidzar sudah menimbulkan kontroversi karena pernyataannya yang dianggap kurang menghargai karya asli.
Baca Juga: Ditinggal Dali Wassink, Jennifer Coppen Akui Sering Linglung dan Takut Tak Bisa Dampingi Kamari
Dalam sebuah wawancara, ia mengaku, tidak membaca webtoon atau menonton drama aslinya. Alasannya, ia ingin membangun karakter sendiri bersama sutradara Rako Prijanto.
Pernyataan tersebut langsung memicu reaksi keras, terutama dari penggemar drama Korea. Banyak yang merasa bahwa Abidzar meremehkan karya asli dan tidak menunjukkan respek.
Situasi semakin memburuk ketika Abidzar memberikan pernyataan tambahan yang dinilai semakin menyinggung para penggemar drama Korea.
Baca Juga: Sinopsis Abadi Nan Jaya, Film Horor Zombi dengan Sentuhan Lokal yang Siap Tayang di Netflix
Ia menyebut bahwa, fans drakor terlalu fanatik dan seolah-olah tidak peduli dengan jumlah penonton filmnya.
Alih-alih meredakan amarah publik, pernyataan ini justru membuat netizen semakin kesal dan menguatkan ajakan untuk memboikot film tersebut.