METROPOLITAN.ID - Dalam setiap misi yang dijalani Team 7 Kakashi Hatake, Naruto Uzumaki dikenal sebagai sosok yang kerap menginisiasi rencana dadakan di tengah pertempuran.
Menariknya, rencana tersebut kadang Naruto sampaikan secara langsung, namun tak jarang pula ia hanya memberikan petunjuk dalam bentuk kode khusus — sebuah cara komunikasi yang hanya dapat dipahami oleh Sasuke Uchiha.
Kecocokan strategi dan insting antara keduanya menjadikan Naruto dan Sasuke sebagai pasangan bertarung yang sangat efektif di anime itu.
Naruto selalu menjadi penggagas awal serangan, sementara Sasuke dengan sigap menyesuaikan dan mendukung tanpa perlu penjelasan panjang.
Kolaborasi ini menciptakan sinergi luar biasa yang menjadikan mereka sebagai duo terbaik di medan pertempuran.
Kondisi inilah yang membuat Naruto cenderung enggan menerima partner selain Sasuke.
Ia merasa sulit menemukan rekan yang benar-benar mengerti gaya bertarungnya, yang cenderung spontan dan agresif.
Ketika Sasuke meninggalkan desa, Naruto lebih memilih untuk ikut berkelana bersama Jiraiya, menjalani pelatihan intensif sekaligus siap kapan saja menjadi anggota cadangan dalam misi-misi tertentu.
Baca Juga: Manchester United Selangkah Lagi Rekrut Matheus Cunha dari Wolves, Bersedia Bayar Klausul Mahal
Namun, dalam formasi tim baru, Naruto justru kerap merasa terbebani.
Menurutnya, rekan-rekan satu tim yang baru tidak mampu mengimbangi pendekatannya yang lebih mengedepankan aksi langsung ketimbang menyusun rencana panjang yang bertele-tele.
Bahkan, ketika Sai bergabung sebagai anggota baru Team 7, Naruto tak merasa cocok.
Ia menganggap Sai terlalu kaku dan tidak bisa menangkap maksud-maksud tersembunyi dalam taktik Naruto.