Menurut penjelasan Insanul, akad nikah siri dengan Inara dilakukan pada Agustus 2025, saat ia masih berstatus suami sah Wardatina Mawa. Hal inilah yang kemudian menjadi dasar laporan dugaan perselingkuhan yang diajukan Wardatina ke polisi.
Ketika Richard bertanya apakah Inara mengetahui status hukum pernikahannya, Insanul memberi klarifikasi bahwa ia mengaku telah menalak istrinya sebelum menikahi Inara.
"Waktu itu aku bilanganya sudah talak dan cerai, talak dua. Memang sebelum itu, aku ngucapin talak kias (ke Mawa) dan aku tanya ke orang yang paham juga bahwa itu udah talak," bebernya, mencoba menjelaskan dasar hukum syariat atas status pernikahannya dengan Mawa saat meminang Inara.
Dengan dalih tersebut, Insanul menyebut dirinya merasa sah dan tidak sedang melanggar aturan agama ketika menikahi Inara.
Alasan Tidak Mengajukan Izin Poligami Resmi
Isu lain yang menjadi sorotan publik adalah mengapa Insanul tidak menempuh jalur poligami yang diatur undang-undang. Kepada Richard, ia menyampaikan alasan pribadi yang mengejutkan.
Baca Juga: Viral Video Warga Jember Lewati Area Pemakaman, Kepala Desa Kaliwining Ungkap Akar Masalah
Ia mengaku bahwa dirinya pernah merasa “diizinkan” untuk berpoligami oleh Mawa pada tahun 2023.
"Aku berasumsi karena di 2023 itu dia bolehin, jadi aku ngerasa nanti aku bisa bilang sama dia," terangnya, sebuah pernyataan yang membuat Richard Lee menunjukkan ekspresi terkejut.
Pernyataan tersebut membuat Richard Lee menunjukkan ekspresi kaget, karena izin verbal di masa lalu tidak memiliki kekuatan hukum untuk membenarkan tindakan menikah lagi tanpa persetujuan formal istri pertama.
Kontroversi ini mulai ramai setelah Wardatina Mawa melaporkan Insanul dan Inara ke Polda Metro Jaya pada Sabtu, 22 November 2025. Laporan tersebut mencakup dugaan perselingkuhan serta perzinahan, yang kini sedang dalam proses penyelidikan.
Pengakuan nikah siri Insanul dalam podcast justru memperbesar perhatian publik dan menjadi babak baru dalam kasus ini.
Netizen terbelah, sebagian mengecam perselingkuhan, sebagian lainnya menilai pernyataan Insanul justru membuka jalur pembuktian hukum.