Film ini mengajak penonton merefleksikan arti memaafkan dan bertumbuh bersama luka yang pernah dialami.
Chemistry antar pemeran terasa mengalir, terutama antara Tawa dan geng stand-up-nya, Bintang Emon (Iyas), Enzy Storia (Adin), Arif Brata (Nasi), danBGilang Bhaskara (Fachri) yang menghidupkan nuansa komedi film ini.
Kehadiran Abdel Achrian, Nazira C. Noer, dan Mang Saswi turut menambah warna komedi dengan pendekatan yang berbeda.
Sementara itu, interaksi Tawa dengan Ibu Cantik (Marissa Anita) dan Keset (Teuku Rifnu Wikana) menghadirkan drama keluarga yang membumi, tentang relasi orang tua dan anak yang dipenuhi kesalahpahaman, rasa bersalah, dan kasih sayang yang sulit terucap.
“Di film ini, aku bisa berempati dengan apa yang dialami Tawa, tapi juga mencoba memahami posisi ayahnya, Keset,” kata Rachel Amanda.
Ia mengatakan, semua karakter membawa emosi yang sangat manusiawi; dari marah, kecewa, dendam, sampai ke titik mencoba membuka pintu maaf. Ia berharap berharap penonton tidak hanya terhibur, tapi juga keluar bioskop dengan perasaan yang berbeda setelah menonton.
“Saya sudah lama berkolaborasi dengan Aco, dan sangat senang bisa kembali bekerja sama di film panjang pertamanya dengan dukungan BION Studios,” ujar produser Ajish Dibyo.
“Ini menjadi milestone penting, bukan hanya bagi Aco, tapi juga bagi saya, karena sejak awal berproses bersama kami memang memimpikan debut film panjang ini. Lewat Suka Duka Tawa, Aco menunjukkan pendewasaan yang kuat sebagai pembuat film," imbuh dia.
Tonton film Suka Duka Tawa di bioskop mulai 8 Januari 2026 di bioskop Indonesia.
Ikuti perkembangan terbaru dari film Suka Duka Tawa persembahan BION Studios dan Spasi Moving Image melalui akun-akun media sosial resmi.***