METROPOLITAN.ID - Syakir Daulay mendadak jadi sorotan karena curhat sang ayah. Ayah Syakir, M Hasan Daulay curhat disepelekan olehnya setelah sukses.
Sang ayah menyinggung sikap Syakir Daulay yang berubah setelah sukses usai merantau dari Aceh ke Jakarta. M Hasan mengunggah potongan curhatnya dalam channel YouTube Mantra Room.
"Kamu tak sukses seperti sekarang ini, jika tidak dirantaukan orang tuamu. Walau hidup dalam rantau itu susah. Yang namanya merantau ya, susah2 dahulu, baru senang kemudian. Setelah sukses orang tua malah kamu sepelekan," tulis M Hasan Daulay dalam akun Instagramnya.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Rasa Kesepian Supaya Lebih Bahagia
"Sesayang2 orang lain padamu hanya pada saat kamu ada uang, tapi sesayang2 orang tua pada anak sampai akhir hayatnya," tutupnya.
Sang ayah dalam curhatannya menegaskan tak butuh harta, tapi mau kehadiran anaknya. M Hasan menceritakan sudah dua tahun Syakir Daulay tak pulang ke kampung halaman.
Syakir Daulay langsung memberikan klarifikasi. Dalam video yang diunggah, Syakir mengaku tengah berada di luar kota menghadiri undangan dan menyelesaikan beberapa acara.
Baca Juga: Desa Rabak Wakili Kabupaten Bogor dalam Lomba Kampung KB Tingkat Provinsi
"Minta maaf baru bisa ngobrol sekarang. Karena sebenarnya jujur saya paling menghindari ngomong di public soal orang-orang yang saya sayang, orang tua, keluarga, sahabat, guru, dan lain-lain. Menurut saya adab jauh lebih utama," ucap Syakir Daulay.
Syakir Daulay tak menyangka dirinya sampai disebut sebagai anak durhaka karena disebut oleh sang ayah tak pernah pulang.
"Sebelumnya saya mau bilang, soal yang diberitakan saya anak durhaka, nauzubillahmindzalik. Bukannya saya nggak pulang, saya nggak balas chat, semua keliru. Saya pulang dan saya juga balas chat apalagi sama ibu," tegas Syakir Daulay.
Baca Juga: Bahaya Penggunaan Cotton Bud Bagi Kesehatan
Adik Zikri Daulay itu juga meminta maaf kepada gurunya, Habib Hasan bin Ja'far Assegaf dan Majelis Nurul Musthofa tempatnya mengaji ikut terseret.
"Terkait berita-berita, yang pertama dan saya nggak enak. Kepada majelis, jamaah Nurul Musthofa, umat-umat dan guru-guru saya, Habib Hasan bin Ja'far Assegaf yang nggak ada hubungan dengan urusan keluarga kami, jadi terseret," ucapnya.