METROPOLITAN - Kerinduan Rey Utami pada sang anak makin tak terbendung. Dia bahkan sampai berharap diizinkan menemani anaknya tidur walau hanya mendapat satu kali kesempatan. “Kalau boleh minta, saya pengin tidur sama anak saya,” ungkap Rey Utami jelang sidang kasus ujaran ikan asin di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (3/2) Sayang, kecil harapan Rey Utami untuk mewujudkan keinginannya. Mengingat menurut peraturan, anak-anak tidak diperbolehkan tinggal di rutan. “Aturannya enggak boleh. Aturannya anak enggak boleh tinggal bareng di rutan,” ujarnya. Rey Utami mengaku sangat merindukan sang anak setelah berbulan-bulan tidak bertemu. Merupakan hal wajar menurut Rey apabila naluri seorang ibu membuatnya tidak bisa dipisahkan terlalu lama dari anak. “Tiap ibu yang punya anak, enggak ketemu sehari saja kangen,” ungkapnya. Sejak beberapa hari lalu Rey terserang demam di dalam penjara. Menurut dugaan Rey, daya tahan tubuhnya melemah lantaran kondisi psikis yang kurang baik karena terus memikirkan nasib anaknya. “Mungkin karena kangen juga sama anak, cuacanya juga lagi enggak bagus,” kata dia. Diakui Rey Utami, nasib sang anak terus membebani pikirannya sampai detik ini. Apalagi setelah berbulan-bulan tidak bisa memantau perkembangan anak secara langsung. “Bayangin saja, sudah 7 bulan enggak ketemu anak,” kata Rey Utami. Bahkan, kerinduan Rey Utami kepada anak melebihi beban pikirannya dalam menghadapi proses hukum yang saat ini dijalani. Sebuah hal wajar menurut Rey, mengingat anaknya masih sangat membutuhkan keberadaan orang tua di sampingnya. “Enggak ada (beban pikiran jelang sidang), aku malah kangen sama anak,” pungkasnya. (okz/mam)