METROPOLITAN – Kondisi artis Roro Fitria usai bebas dari penjara memang mencuri perhatian publik. Faktanya, usai bebas, Roro Fitria memilih hijrah dan menutup auratnya. Roro menjelaskan, keputusannya itu didedikasikan untuk sang bunda yang sudah meninggal, beberapa waktu lalu. Kepergian sang bunda merupakan suatu pukulan besar untuk dirinya. ”Karena ibu nyai meninggal itu udah pukulan terberat luar biasa. Jadi nyai memperdalam ilmu agama. Nyai tahu hakikatnya manusia diciptakan adalah tidak melainkan hanya ibadah,” ujar Roro. Di samping itu, hijrah Roro tidak semata-mata untuk mencari ketenangan diri. Roro mengaku memiliki tujuan untuk menjadi ustadzah. Rencana tersebut sudah matang dipersiapkan Roro usai promo singlenya, ‘Rindu Ibu’ selesai. Roro akan pergi ke beberapa pesantren di Jogja untuk memperdalam ilmu keagamaannya. ”(Jadi Ustadzah) Iya, itu salah satu goals nyai. Jadi insya Allah setelah promo ‘Rindu Ibu’. Nanti bisa ke Jogja, pulang ke rumah Jogja, nyekar ke mama papa dan juga kakek nenek, dan komunikasi di beberapa pondok pesantren juga dan bisa belajar di sana. Ya saya ingin sekali,” jelasnya. Sebelum memiliki niat menjadi ustadzah, Roro juga sempat banyak menimba ilmu agama ketika masih di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Ia mengaku banyak mendapatkan ilmu dari orang-orang di sana. Ilmu-ilmu tersebut dianggap dapat mengubah kepribadian Roro menjadi lebih baik. ”Mendekatkan diri kepada Allah. Saat itu saya mendatangi masjid ikut program di rutan yakni pengajian,” ujar Roro. ”Dalam sehari nyai ikut pengajian dua kali jadi banyak sekali ilmu-ilmu yang nyai dapatkan dari ustadzah, ustaz, syekh, habib yang sangat berguna yang bisa membentuk suatu kepribadian yang seperti ini,” jelasnya. Lebih lanjut niat Roro menjadi ustadzah sudah mendapat dukungan dari keluarganya. Roro pun tidak akan melakukan kesalahan-kesalahan lagi. ”(Keluarga) Sangat support. Apa pun hal positif itu Alhamdulillah keluarga support pasti tidak ada yang menyia-nyiakan kepercayaannya. Karena kan nyai pernah melakukan kesalahan yang sangat fatal,” pungkasnya. (dtk/mam/py)