METROPOLITAN - Usai meluncurkan single berjudul ’Sumpah Demi Apa’ yang diambil dari album solo perdananya ’Di Atas Langit’ beberapa waktu lalu, Pasha Ungu kembali merilis single terbaru berjudul ’Cinta Sendiri’. Lagu ini berkisah tentang cinta bertepuk sebelah tangan. Lagunya dibuat Pasha dalam format akustik yang ringan dengan lirik yang merupakan pesan dari masa lalu. Secara keseluruhan, lagu ’Cinta Sendiri’ memiliki nuansa 1990-an. Kembali disukainya hal-hal berbau era 1990-an beberapa tahun belakangan menjadi salah satu pemicunya. “Lagu ini menjadi salah satu warna baru di album solo Pasha ‘Di Atas Langit’. Nuansanya 1990-an, sesuai fenomena 2020 dan tahun-tahun sebelumnya di mana banyak hal dari era 1990-an kembali di tahun-tahun ini,” kata Pasha. Pasha melengkapi lagu ’Cinta Sendiri’ dengan video klip. Proses pembuatan musik videonya mengambil lokasi di Padang Napu dan Danau Tambing, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Video klip lagunya dipercayakan kepada sutradara Raymond Tezar Kodongan. Sementara Monica Jauwry menjadi model video klipnya. “Konsep video klip menceritakan bahwa terkadang kita cinta pada seseorang tapi orang itu tidak mencintai kita. Video klipnya lebih memperlihatkan betapa saya memperhatikan perempuan yang saya suka,” tuturnya. Pasha mengungkapkan lokasi syuting video klip di Poso dengan tujuan memperlihatkan keindahan alam yang hijau dengan nuansa sejuk. Pasha bersyukur selama proses pembuatan video klip semuanya berjalan lancar. Pasha berharap lagu terbarunya itu dapat disukai masyarakat luas. “Harapannya, lagu ini menjadi pilihan baru bagi penikmat musik Indonesia, pecinta musik Pasha, dan mereka yang merindukan Ungu. Minimal bisa menjadi referensi buat didengarkan,” harapnya. Lagu ’Cinta Sendiri’ juga ada dalam album ’Di Atas Langit’. Tiga lagu album itu ditulis sendiri oleh Pasha. Sementara sisanya ditulis Veki Vischer, musisi dari kota Palu yang juga sudah pernah berkiprah secara nasional sebagai session player untuk beberapa artis. Lagu-lagu di album tersebut antara lain ’Cinta Sendiri’, ’Dari yang Terdalam’, ’Di Atas Langit’, ’Luka Lama’, ’Perasaanku’, ’Rindu Ini’, ’Sumpah Demi Apa’ dan ’Cerita Engkau’ dan ’Aku’. (jp/els/py)