METROPOLITAN.id - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Bogor menghadiri kegiatan semarak pekan olahraga pemasyarakatan dalam memperingati rangkaian Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) ke-59 secara virtual pada Sabtu, 11 Maret 2023.
Kegiatan yang bertema 'National Inmates Sports Day' itu resmi dibuka Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Republik Indonesia, Yasonna H. Laoly.
Adapun, puncak kegiatan semarak pekan olahraga dalam rangkaian peringatan HBP ke-59 ini berlangsung di Lapas Kelas II A Narkoba Cipinang, Jakarta Timur.
Adapun, kegiatan ini diikuti oleh seluruh UPT Pemasyarakatan di Indonesia secara virtual. Dilanjutkan dengan sejumlah kegiatan olahraga dan permainan tradisional yang diikuti oleh WB dan 43 duta besar, perwakilan Sekretariat ASEAN, perwakilan UNODC serta beberapa Duta Besar Negara.
Dalam sambutannya, Menteri Kemenkumham HAM menyampaikan tujuan dan harapannya dalam kegiatan ini.
"Warga Binaan (WB) memiliki kesempatan untuk kembali menjadi masyarakat yang berkualitas, selaras dengan tujuan dari Sistem Pemasyarakatan,” kata Yasonna.
Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan dari negara sahabat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Pemasyarakatan di Indonesia.
Berdasarkan Surat Sekretaris Ditjenpas Nomor : PAS. 1.UM.01.01-256, Kepala Kantor Wilayah, Pimpinan Tinggi Pratama Kantor Wilayah, dan Kepala UPT Pemasyarakatan beserta jajaran untuk dapat mengikuti acara pembukaan HBP yang ke-59 secara virtual melalui aplikasi zoom.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Bapas Kelas II Bogor Teolina Saragih, Kaur Tata Usaha Chusnul Wijayanti, Kasubsi BKD Firmansyah, dan Kasubsi BKA Dwi Purwono menghadiri kegiatan tersebut secara virtual.
Dalam hal ini Kepala Bapas Bogor menyampaikan dukungan dan sinerginya terkait dengan tugas dan fungsi Bapas.
"Dengan HBP ke-59 diharapkan ketiga komponen yg berpengaruh terhadap keberhasilan dalam pembimbingan Klien Pemasyarakatan dapat bersinergi dengan lebih baik lagi," Kata Teolina Saragih.
Adapun, dilanjutkan Kepala Bapas Bogor, ketiga komponen tersebut meliputi Petugas Bapas, Masyarakat/stakeholders dan Klien itu sendiri.
"Dengan semakin bersinergi diharapkan tujuan pembimbingan baik kepribadian maupun Kemandirian Klien dapat tercapai, yakni Klien Bapas lebih menyadari kesalahannya, mau memperbaiki diri, menjadi insan yg taat dan produktif serta tidak melakukan pelanggaran hukum lagi," ucap dia.
Ia juga menambahkan mengenai pelaksanaan pendampingan dan pengentasan Anak yang terjerat pelanggaran hukum Anak dapat lebih bersinergi dengan aparat hukum lain. Sehingga dapat mencapai upaya terbaik. Dan dampaknya dapat dirasakan oleh semua elemen masyarakat. (rez)
