Kabar mengejutkan datang dari Inter Milan. Sang pelatih, Antonio Conte, disebut bakal mundur dalam waktu dekat sebagai buntut perselisihan dengan manajemen klub, akhir pekan lalu. ANTONIO Conte ditunjuk sebagai pelatih Inter Milan pada awal musim 2019/20. Sebelumnya, ia punya reputasi bagus bersama Chelsea, Juventus dan Timnas Italia. Antonio Conte mampu memberikan gelar Premier League untuk Chelsea. Saat di Juventus, ia mampu mengembalikan era kejayaan klub dengan merajai kompetisi domestik. Prestasinya tak diragukan lagi. Pada musim pertamanya di Inter Milan, Antonio Conte dianggap telah membangun dasar yang kuat bagi klub. Ia membawa Nerazzuri berada di posisi kedua klasemen akhir Serie A musim 2019/20 dengan raihan 82 poin. Musim pertama Antonio Conte di Inter Milan berjalan cukup bagus. Para pemain yang didatangkan tampil bagus dan menjadi pilar klub seperti Romelu Lukaku, Diego Godin dan Nicolo Barella. Walau belum memberikan gelar juara untuk Inter, kinerja Antonio Conte mendapat banyak pujian. Sebab, di Serie A, mereka menjadi pesaing utama Juventus. Di klasemen akhir, mereka hanya tertinggal satu poin saja. Namun, seperti dikutip dari Sky Sports Italia, Antonio Conte kini punya rencana kuat untuk mundur dari Inter Milan. Hubungan yang buruk dengan manajemen Inter Milan menjadi alasan pria 51 tahun ingin mundur. Laporan itu menyebutkan jika antara Antonio Conte dan manajemen Inter Milan sudah tidak harmonis lagi. Keduanya punya visi yang berbeda. Di sisi lain, Antonio Conte masih punya kontrak di Inter Milan hingga 2022. Antonio Conte menutup musim 2019/2020 dengan sebuah serangan ke manajemen Inter Mi lan. Mantan pelatih Juventus merasa bahwa manajemen klub tidak memberi proteksi apa pun saat timnya sedang diserang berbagai kalangan. "Ini adalah musim yang berat dari segi personal, sangat berat. Saya tidak merasa pemain merasa kinerjanya dihargai, saya tidak merasa kinerja saya dihargai dan kami semua menerima perlindungan yang sangat kecil dari klub," kata Antonio Conte. "Kami harus tumbuh dan membenahi semua area, termasuk di luar lapangan, dan sebuah klub besar harusnya melindungi para pemainnya lebih kuat lagi. Kami akan mendiskusikannya di akhir musim, saya harus bertemu dengan presiden dan dia sedang berada di China sekarang," sambungnya. "Kami harus memakan kotoran selama berbulan-bulan dan tidak mendapatkan perlindungan. Masalahnya memiliki visi, saya melihat jalan yang harus diambil dan tahu apa harusnya dilakukan," ujarnya. CEO Inter Milan, Giuseppe Marotta merespons terhadap serangan yang dilontarkan pelatih tim mereka sendiri, Antonio Conte. Inter merasa perlu meluruskan masalah ini. (bol/ rez/run)