METROPOLITAN - Manchester City tampaknya sangat puas dengan investasi besar mereka mendatangkan Erling Haaland di musim panas ini. Striker anyar mereka itu menjelma menjadi monster di lini serang mereka. Di musim panas ini, Manchester City memutuskan mendatangkan striker baru. Mereka mengeluarkan uang sekitar 60 juta Euro untuk merekrutnya dari Borussia Dortmund. Sempat diragukan kualitasnya, namun Haaland sukes membungkam kritik. Ia kini menjelma jadi mesin gol yang mematikan bagi The Citizens. Salah satu aksinya terlihat di kemarin malam. Ia berhasil mencetak satu gol saat City ditahan imbang Aston Villa dengan skor 1-1. Gol itu membuat Haaland layak mendapatkan predikat sebagai monster haus gol. Mengapa demikian? Simak ulasannya di bawah ini. Predikat monster ini memang sangat layak disematkan pada Haaland. Karena golnya ke gawang Aston Villa itu merupakan gol kesepuluhnya di EPL musim ini. Ia merupakan pemain EPL pertama yang berhasil menembus dua digit gol di musim 2022/23. Pesaing terdekatnya, Aleksandar Mitrovic baru membuat enam gol saja dari enam laga. Yang lebih mengesankan lagi, sang striker sudah mengemas dua hattrick di lini serang City. Jadi ketajamannya benar-benar mematikan. Ketajaman Haaland tidak hanya menjadikan penyerang paling tajam di Inggris. Ia saat ini menjadi striker tertajam di liga-liga Eropa musim 2022/23. Di lima liga top Eropa, yaitu EPL, Serie A, La Liga, Bundesliga dan Ligue 1 belum ada satupun pemain yang sudah menembus dua digit gol. Sebagai contoh, di Italia, top skorer Serie A saat ini adalah Dusan Vlahovic yang baru mencetak empat gol. Top skor La Liga, Robert Lewandowski masih mencetak 5 gol, top skor Bundesliga, Niclas Fullkrug baru mengemas lima gol juga. Yang paling mendekati capaian Haaland adalah Neymar. Bomber PSG itu baru membuat tujuh gol di Ligue 1, jadi ketajaman Haaland ini benar-benar mematikan. Melihat ketajaman Haaland, sang striker punya potensi besar untuk memecahkan rekor gol terbanyak dalam semusim di Premier League. Di Premier League, rekor gol terbanyak yang pernah dicetak seorang pemain adalah 34 gol. Rekor itu dibuat Andy Cole bersama Newcastle di musim 1993/94 sebelum rekor itu disamai Alan Shearer di musim 1994/95 bersama Blackburn Rovers. Jika melihat progress Haaland saat ini, rasa-rasanya untuk melampaui 34 gol dalam satu musim sangat mungkin bisa diraih sang striker. Untuk bisa melalui rekor Cole dan Shearer itu ada sejumlah peluang dan tantangan yang harus dilalui Haaland. Peluangnya adalah ia punya support sistem yang sangat bagus di City. Ia bermain bersama sejumlah gelandang kreatif seperti Kevin De Bruyne, Bernardo Silva dan Riyad Mahrez yang siap memberikan umpan-umpan manja baginya. Namun ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi Haaland. Yang pertama adalah faktor cedera, di mana musim lalu ia punya riwayat cedera yang kurang oke dan itu bisa berpengaruh pada performanya di musim ini. Tantangan kedua adalah jadwal yang padat. Setelah ini Manchester City akan bermain di empat kompetisi yaitu EPL, FA Cup, Carabao Cup dan Liga Champions. Banyaknya pertandingan ini membuat fisik Haaland bakal terkuras dan itu bisa berpengaruh pada performanya. Apalagi Pep Guardiola adalah tipikal pelatih yang suka melakukan rotasi, jadi jam bermain Haaland berpotensi berkurang dan itu berarti kansnya mencetak gol juga berkurang. (bn/ suf/run)