metro-soccer

Manajemen Bobrok Bikin Persikabo 1973 Jeblok Turun Kasta ke Liga 3, Kadispora hingga Suporter Tuntut Perbaikan

Sabtu, 26 April 2025 | 18:52 WIB
Logo Persikabo 1973. (Foto: Twitter @Liga1Match)

METROPOLITAN.ID - Anjloknya prestasi Klub sepakbola kebanggan Kabupaten Bogor, Persikabo 1973, dalam dua musim terakhir mengundang kekecewaan dari berbagai pihak pecinta sepakbola.

Diantaranya Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Bogor hingga kelompok suporter.

Pada musim 2023/2024, Persikabo yang sempat berlaga di Liga 1 harus rela terdegradasi usai finis di posisi ke-18 klasemen akhir.

Baca Juga: Bupati Rudy Susmanto Ajak IPB University Kolaborasi Bangun Bogor Berbasis Data dan Teknologi

Nasib buruk berlanjut di Liga 2 musim 2024/2025, di mana klub kebanggaan warga Bogor ini kembali terpuruk setelah hanya menempati peringkat ke-9 di Grup 1.

Sehingga harus turun kasta ke Liga 3 pada musim 2025/2026.

Menanggapi kondisi tersebut, Kadispora Kabupaten Bogor, Asnan AP, menilai perlunya pembenahan mendasar dalam manajemen Persikabo.

Baca Juga: Nggak Ada Perhatian Pemerintah, Warga Kampung Gumelar Palabuhanratu Swadaya Perbaiki Tanggul Jebol

Ia menegaskan dukungan pemerintah daerah tetap ada, namun harus dibarengi dengan perbaikan internal.

"Kami tentu mendukung, tapi Persikabo harus dibenahi dulu. Jangan sampai support diberikan tapi manajemennya tidak maksimal," kata Asnan, Jumat 25 April 2025.

Asnan juga berharap Persikabo ke depan dipimpin oleh sosok yang berasal dari Kabupaten Bogor dan memahami betul dunia sepak bola lokal.

"Saya ingin yang memimpin Persikabo adalah orang Bogor yang paham sepakbola. Pemain-pemainnya juga, meski bisa campuran, tetap harus mempertahankan identitas lokal," ujarnya.

Senada, Dirjen Ojjo Kabomania, Samsul Teguh Putra, mengungkapkan kekecewaan terhadap manajemen Persikabo saat ini. Menurutnya, berbagai persoalan seperti pemindahan homebase dan penjualan pemain kunci menjadi penyebab utama merosotnya prestasi.

"Kami tidak puas dengan manajemen saat ini. Banyak masalah, termasuk soal homebase yang berpindah-pindah dan penjualan pemain penting," kata Samsul.

Halaman:

Tags

Terkini