metro-sport

40 Tahun, Menang, dan Belum Akan Pensiun

Selasa, 23 Juli 2019 | 10:53 WIB

Las Vegas, Jawa Pos – Manny Pacquiao bukanlah profesor bagi Keith Thurman, seperti yang dikoarkannya sehari sebelum duel. Tapi, jelas, petinju Filipina itu memberikan pelajaran hebat kepada lawan yang jauh lebih muda darinya tersebut. Pada pertarungan 12 ronde kemarin, Pacquiao memberi noktah merah pada rapor sempurna Thurman, yakni kekalahan pertama sepanjang karir profesionalnya. Pacman julukan Pacquiao langsung menyengat di ronde pertama.

Pukulan kidalnya sempat membuat Thurman terjengkang di kanvas. Sayang, itu hanya serangan sporadis di saat Thurman lengah. Sebab, setelah itu, terutama pada paro kedua laga, Thurman malah merepotkan Pacman. Pada ronde tujuh dia sempat membuat Pacquiao terpojok. Pukulan straight kerasnya membuat pelipis kanan Pacquiao bengkak. ’’Pertarungan yang menyenangkan. Lawanku (Thurman) adalah pertarung yang tangguh, juga petinju yang hebat. Dia sangat kuat. Saya pikir dia sudah mengeluarkan kemampuan terbaiknya, begitu juga saya,’’ ujar Pacman sebagaimana dilansir AP. Pada akhirnya, Pacman memang menang dengan split decision. Dua juri, yakni Dave Moretti dan Tim Cheatham, memberikan keunggulan 115-112 untuk Pacman.

Sementara itu, satu juri lain, yakni Glenn Feldman, memberikan keunggulan 114- 113 untuk Thurman. Hasil tersebut membuat Thurman meraih kekalahan pertamanya sepanjang karir. Thurman tak ragu menyebut pertarungannya dengan Pacman adalah yang terberat sepanjang karir profesionalnya. Dia bahkan tak terlalu kecewa dengan hasil itu. ’’Perbedaannya sangat tipis,’’ ucap Thurman seperti dilansir ESPN. ’’Tapi, dia menemukan momentum lebih dulu dengan memukulku jatuh di ronde satu,’’ tambahnya. Thurman mengaku sempat merasa Pacquiao mulai kelelahan di ronde pertengahan. Untuk itu, dia berusaha terus mendekat. Tapi, ternyata Pacquiao tak mudah ditembus. Pertahanannya rapat. Pergerakan kaki dan refleks Pacquiao juga masih lincah.

Beberapa kali pukulan keras Thurman mendarat ke wajah Pacquiao. Tapi, dia sama sekali tidak terhuyung. ’’Dia benar-benar menunjukkan pengalamannya,’’ ucap Thurman. ’’Penampilanku masih di belakang Manny kali ini. Aku menginginkan rematch,’’ tambah petinju berjuluk One Time tersebut. Pacquiao memang langsung menggigit dengan kombinasi straight kerasnya di ronde pertama. Gara-gara pergerakan itu, saat ronde kurang 28 detik Thurman sudah terjatuh. Wasit Kenny Bayless sempat melakukan hitungan sebelum Thurman memberikan aba-aba siap untuk melanjutkan duel. Momentum lain didapat Pacquiao di ronde delapan. Pukulan tangan kiri Pacquiao mendarat keras ke hidung Thurman.

Pukulan tersebut langsung membuat hidung petinju 30 tahun itu mengeluarkan darah segar. Di ronde sepuluh Pacquiao kembali menguasai pertarungan. Berkali-kali dia mendaratkan pukulan keras ke tubuh sang lawan untuk membuatnya terpojok. ’’Dia bukan lawan mudah. Aku hanya diberkati malam ini,’’ ucap Pacquiao. Pacman kembali menyampaikan belum ada niatan pensiun saat ini. Dia malah berancang-ancang naik ring lagi tahun depan. Lawannya yang paling mungkin adalah pemenang antara Errol Spencer Jr dan Shawn Porter yang akan bertarung memperebutkan sabuk juara dunia kelas welter WBC pada 28 September mendatang. Pacquiao memburu unifikasi gelar melawan pemenang dari duel itu.

Kini tercatat sudah 24 tahun Pacquiao mengarungi karir tinju profesional. Berbagai torehan sejarah sudah dia ukir. Dan, dia belum mau berhenti. (irr/c22/cak)

Tags

Terkini