metro-banten

6 Fakta Kecelakaan Jatuhnya Pesawat Latih di BSD Tangerang: Sempat Kirim Kode Mayday, 3 Orang Tewas

Senin, 20 Mei 2024 | 08:37 WIB
Proses evakuasi pesawat latih yang jatuh di BSD Tangerang oleh Basarnas (Instagram @sar_nasional)
 
METROPOLITAN.ID - Kecelakaan pesawat terjadi lagi. Pesawat latih tipe Tecnam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP jatuh di kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. 
 
Kecelakaan pesawat latih di BSD Tangsel itu pun menjadi sorotan publik setelah tiga orang dinyatakan tewas dalam insiden tersebut.
 
Berikut ini 6 fakta yang berkaitan dengan kecelakaan pesawat latih di BSD Tangsel:
 
Baca Juga: Bocoran Baterai iPhone 16 Pro Max Beredar, Kabarnya Akan Lebih Besar dari Sebelumnya
 
1. Waktu Kejadian 
 
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (19/5) sekitar pukul 13.50 WIB. Berdasarkan informasi yang diterima Badan SAR Nasional (Basarnas) DKI Jakarta, pesawat sempat hilang kontak sebelum jatuh.
 
"Lost contact. Jatuhnya ini kita masih koordinasi," ujar Kepala Seksi Operasi (Kasiop) Basarnas DKI Jakarta, Agung Priambodo.
 
Pihak kepolisian mengatakan pesawat latih tersebut mulanya take off dari Bandara Pondok Cabe pada pukul 11.36 WIB. Kemudian pesawat itu sempat landing (mendarat) di Tanjung Lesung Bandara Salakan Negara.
 
Baca Juga: 3 Hero Mage Dengan Winrate Tertinggi di Babak Regular Season MPL ID S13 Game Mobile Legends
 
"Landing Tanjung Lesung, Bandara Salakanegara (ground time, pemberitahuan sebelum take off dari Tanjung Lesung sekitar pukul 13.10 WIB," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.
 
Di lokasi tersebut pihak pesawat memberikan informasi akan melakukan take off kembali pada pukul 13.10 WIB, dan dijadwalkan kembali mendarat di Pondok Cabe. Namun, pesawat jatuh di kawasan BSD Tangsel.
 
2. Identitas Pesawat
 
Kemenhub mengatakan pesawat latih yang jatuh di kawasan BSD itu adalah milik Indonesia Flying Club. 
 
Baca Juga: 5 Jenis Serangga Yang Menjadi Andalan Dari Klan Aburame Asal Negara Kohona di Anime Naruto
 
Dari foto dan video beredar di media sosial, pesawat berwarna putih itu bertuliskan kode di badan PK-IFP. Kondisi pesawat hancur.
 
"Itu bukan pesawat (dari Sekolah Penerbangan) Curug, tapi Indonesia Flying Club," kata Juru Bicara (Jubir) Kemenhub Adita Irawati
 
3. Identitas Korban
 
Tiga korban tewas yakni pilot, co-pilot dan engineer. 
 
Dari ketiga korban, salah satunya merupakan purnawiran perwira menengah TNI. 
 
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, tiga korban tersebut yakni Pilot Capt Pulu Darmawan, Co-pilot Mayor (Purn) Capt Suanda dan engineer Farid Ahmad.
 
Proses evakuasi berlangsung sejak 14.00 WIB hingga 16.30 WIB. 
 
Baca Juga: 5 Jenis Serangga Yang Menjadi Andalan Dari Klan Aburame Asal Negara Kohona di Anime Naruto
 
Satu korban terlempar keluar pesawat, sementara dua lainnya sempat terjepit badan pesawat.
 
Ketiga jenazah itu kemudian dibawa ke RS Polri, Jakarta Timur. Pihak rumah sakit menjelaskan kondisi korban kecelakaan.
 
"Luka bakar nggak ada, tapi hanya luka benturan yang sangat keras. Bisa dibayangkan jatuh dengan terbentur," kata Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Brigjen Pol Hariyanto di RS Polri Kramat Jati.
 
Baca Juga: Amazfit Luncurkan Smatwatch Amazfit BIP 5 Unity, Lihat Spesifikasi dan Tampilan dengan Desain Anti Karat
 
Proses identifikasi terhadap ketiga korban masih berlangsung. Autopsi baru akan dilakukan setelah mendapat persetujuan keluarga.
 
"Sudah dimulai (proses identifikasi) jadi untuk pemeriksaan luar saja. Sambil menunggu persetujuan keluarga apakah akan dilakukan autopsi atau pemeriksaan dalam, itu koordinasi dari pada penyidik kepada keluarga ini yang kami tunggu," katanya.
 
4. Kirim Kode 'Mayday'
 
Kapolres Tangsel AKBP Ibnu Bagus Santoso mengungkap pilot pesawat latih nomor registrasi PK-IFP yang jatuh di BSD, Serpong, Tangsel sempat memberi kode darurat.
 
Baca Juga: Aji Jaya Sementara Kokoh di Puncak Polling Metropolitan Calon Wali Kota Bogor, Ditempel Rusli Prihatevy dan Sendi Ferdiansyah
 
Polisi menyebut pesawat menuju Pondok Cabe dari Tanjung Lesung.
 
"Pertama dari Pondok cabe, arahnya masih belum tahu. Informasi awal dari Tanjung Lesung mau kembali ke Pondok Cabe. Terus ada informasi permintaan tolong 'mayday.. mayday', habis itu hilang kontak," ujar Ibnu.
 
Untuk diketahui, 'Mayday' adalah istilah penerbangan yang menandakan pesawat sedang mengalami situasi berbahaya. 
 
Baca Juga: Samsung Bersiap Rilis Tablet Terbaru, Samsung Galaxy Tab S10, Spesifikasi dan Tampilan Awal Bocor
 
5. Jatuh Saat Hujan Lebat
 
Polisi juga mengatakan bahwa saat pesawat latih itu jatuh, kondisi cuaca sedang terjadi sedang hujan lebat.
 
"Kita tidak bisa menyatakan itu, tapi waktu kejadian sedang hujan lebat (sekitar) 14.00 WIB," ujar Kapolres Tangsel AKBP Ibnu Bagus Santoso
 
6. Penyebab Kecelakaan Diselidiki KNKT
 
Polisi mengatakan pihaknya belum bisa membeberkan penyebab kecelakaan ini. 
 
Baca Juga: Broron Raih Suara Terbanyak Sementara Polling Metropolitan Calon Bupati Bogor, Disusul Akew dan Jaro Ade
 
Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
 
Sementara hingga kini KNKT masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat. Cuaca hujan deras saat kejadian, namun KNKT belum memastikan apakah itu menjadi faktor penyebabnya.
 
"Ya, (puing-puing pesawat) dibawa ke Pondok Cabe," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono. (*)

Tags

Terkini