Minggu, 21 Desember 2025

Pesawat Jatuh, KBRI Beijing Monitor Korban WNI

- Selasa, 22 Maret 2022 | 10:01 WIB
Pesawat Boeing 731 China Eastern Jatuh di Pegunungan  capture youtube The Sun
Pesawat Boeing 731 China Eastern Jatuh di Pegunungan capture youtube The Sun

METROPOLITAN - Sebuah pesawat yang membawa 133 orang jatuh di bagian selatan Tiongkok. Pesawat jenis Boe­ing 737-800, yang dioperasi­kan maskapai penerbangan China Eastern, sebelumnya sempat hilang dari radar dan ternyata dilaporkan jatuh kecelakaan. Pesawat tersebut terbang dengan rute domestik dari Kota Kunming ke Guangzhou ketika jatuh di sebuah bukit di Provinsi Guangxi. Tim penyelamat sudah berada di dekat lokasi kecelakaan, te­tapi kondisi korban belum jelas. Kedutaan Besar RI di Beijing dan Konsulat Jenderal RI di Guangzhou berkoordinasi untuk mengetahui lebih lanjut tentang data korban jatuhnya pesawat penumpang China Eastern Airlines. Pesawat itu dilaporkan jatuh di Daerah Otonomi Guangxi, Tiongkok, Senin (21/3) sore. ”Kami monitor terus keja­dian sore ini (21/3). Kami terus koordinasikan dengan KJRI GZ (Guangzhou),” kata Wakil Kepala KBRI Beijing Dino R Kusnadi di Beijing, Senin (21/3). Sampai saat ini, pihaknya belum bisa memastikan ada atau tidaknya korban Warga Negara Indonesia (WNI) da­lam pesawat nahas itu. ”In­formasi penumpang belum dikeluarkan FAO (Kantor Urusan Luar Negeri, red) se­tempat,” ujar Dino. Pesawat Eastern Airlines dengan nomor penerbangan MU-5735 itu jatuh di perbu­kitan di Kabupaten Tengxian, Daerah Otonomi Guangxi, sekitar pukul 14:00 waktu setempat (13:00 WIB). Pesa­wat yang bertolak dari Kun­ming di Provinsi Yunnan menuju Guangzhou di Pro­vinsi Guangdong itu jatuh dan terbakar di wilayah Gu­angxi. Pesawat tersebut mengang­kut 132 orang, termasuk sem­bilan kru, yang sampai saat ini belum diketahui nasibnya. Foto dan gambar yang bere­dar media-media sosial Ti­ongkok menunjukkan koba­ran api di atas perbukitan dan warga di sekitar lokasi me­nemukan puing-puing pesa­wat yang jatuh itu. Guangxi diapit Yunnan dan Guangdong di wilayah sela­tan Tiongkok yang berbatasan langsung dengan Vietnam. Kunming dan Guangzhou menjadi pintu utama pener­bangan internasional tujuan Tiongkok selama masa pan­demi Covid-19, termasuk penerbangan dari Indonesia. Para pengguna penerbangan internasional wajib menja­lani karantina di kedua kota tersebut sebelum melanjut­kan perjalanan ke kota-kota besar lainnya di Tiongkok, termasuk Beijing yang sam­pai saat ini belum membuka jalur penerbangan interna­sional secara langsung. Insiden tersebut merupakan kecelakaan udara terburuk pertama di Tiongkok sejak peristiwa jatuhnya pesawat di Yinchun, Provinsi Hei­longjiang, pada 2010, se­perti dilaporkan media se­tempat. Otoritas penerbangan Ti­ongkok pada 19 Februari merilis bahwa waktu pener­bangan sipil yang aman ber­hasil melampaui 100 juta jam, catatan terbaik dalam sejarah industri penerbangan sipil Tiongkok. (jp/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X