METROPOLITAN.id - Anggota DPRD Kabupaten Bogor meminta Pemerintah Daerah (Pemda) membentuk Satgas Covid-19 disetiap sekolah menjelang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) serentak yang bakal digelar Juli mendatang. Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor Hanafi mengatakan, jelang pelaksanaan PTM masih banyak orang tua siswa yang khawatir akan penularan Covid-19 kepada anak-anaknya. Karena menurutnya tak sedikit masyarakat yang masih acuh akan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes). "Disiplin masyarakatnya masih kurang terutama dalam penerapan prokes saja masih banyak yang cuek," kata Hanafi kepada Metropolitan. Hanafi juga membandingkan dengan kondisi di lingkungannya Kecamatan Gunungputri. Meski berada di zona merah, menurutnya banyak masyarakat yang tidak menghiraukan seruan pemerintah soal penerapan prokes. "Mereka santai saja seperti Covid ini tidak ada. Sedangkan kita yang meyakininya sangat khawatir," ungkapnya. Sementara dalam penerapan PTM nanti, ia meminta agar ada pengawasan dari Satgas Covid-19 tingkat daerah atau kecamatan. Bahkan Hanafi menganjurkan pembentukan Satgas Covid-19 ditingkat sekolah untuk mengawasi para siswa di area sekolah. Jika penerangan prokes di sekolah tidak diawasi, Hanafi beranggapan tidak menutup kemungkinan banyak orang tua murid banyak yang tidak sepakat dengan PTM. "Kalau prokesnya tidak dilaksanakan pasti banyak yang takut juga. Kan kita tidak tahu siswa-siswa itu darimana atau ketemu siapa. Inilah yang membuat orang tua was-was dengan PTM," ujarnya. Politisi Demokrat ini meminta agar Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor melakukan evaluasi dikemudian hari jika ditemukan kasus positif kepada siswa. Seperti beberapa waktu lalu yang terjadi di SMA Negeri 1Leuwiliang. "Bukan hanya evaluasi kalau bisa dihentikan sementara sampai menemukan skema yang benar-benar pas agar tidak ada penularan kepada siswanya," bebernya. (mam)