METROPOLITAN.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tengah fokus memulihkan ekonomi daerah usai dilanda badai covid-19 yang tak kunjung usai. Namun sejumlah catatan diberikan kepada Pemkab Bogor agar pemulihan ekonomi yang dilakukan berjalan dengan cepat dan tepat sasaran. Seperi yang diungkapkan Pengamat Ekonomi dari Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kesatuan Bogor, Saefudin Zuhdi. Menurutnya disaat Pemkab Bogor kembali memperketat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, Pemkab Bogor juga harus memberikan stimulus kepada pedagang dengan modal yang minim. Karena selama ini banyak pedagang kecil yang tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat, provinsi maupun daerah. "Kalau selama ini bantuan dari kementerian menyasar ke pelaku UMKM. Tapi tidak semua pelaku mendapatkannya. Disini Pemkab Bogor bisa menagmbil peran dengan memberikan bantuan kepada pelaku usaha dengan modal yang kecil," kata Saefudin Zuhdi, Jumat (25/6). Ia memberi contoh soal pedagang makanan yang ada disetiap sekolah. Menurutnya sejak diliburkan sekolah serta diberlakukannya PPKM jarang mendapatkan perhatian dari pemerintah. "Sekarang yang disasarkan pelaku usaha rumahan, bukan pelaku usaha dengan modal yang sangat minim seperti pedagang kecil," paparnya. Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin menjelaskan jika peningkatan jumlah kasus covid-19 di Kabupaten Bogor sangat berpengaruh kepada pemulihan ekonomi yang saat ini sedang dilakukan oleh Pemkab Bogor. "Resikonya memang begitu ketika PPKM diperketat resikonya ekonomi menurun. Tapi tidak ada yang sia-sia namanya kan usaha karena kita lakukan demi kemanusian," kata Ade Yasin. Ia juga menambahkan, jika pemulihan ekonomi yang dilakukan oleh Pemkab Bogor terpusat dibeberapa sektor, seperti pariwisata, UMKM, ekonomi kreatif dan beberapa yang lainnya. Dengan begitu diharapkan ekonomi daerah bisa lebih maksimal. (mam)