METROPOLITAN.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor hingga saat ini masih menunggu jawaban dari pemerintah pusat terkait status Jalan Bojonggede-Kemang (Bomang) yang sebelumnya telah diajukan untuk menjadi jalan nasional. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor Suryanto mengatakan, jika Pemkab Bogor sudah dari jauh-jauh hari mengajukan jalan Bomang untuk menjadi jalan nasional. Namun hingga saat ini belum ada penetapan dari pemerintah pusat. "Ketika pengajuan status jalan bomang menjadi jalan nasional ini disampaikannya melalui surat Bupati," kata Suryanto. Jika pengajuan Jalan Bomang menjadi jalan nasional disetujui oleh pemerintah pusat, maka proses pembangunanya pun akan diambil alih. Hal itu dilakukan, lanjut Suryanto, karena kemampuan keuangan Pemkab Bogor menurun, terlebih saat dihantam badai pandemi covid-19. Sambil menunggu jawaban dari pemerintah pusat. Saat ini proses pembangunan jalan Bomang pun dihentikan sementara. "Tahun 2021 tetap ada penangan untuk pengamanan badan jalan, tetapi anggarannya tidak besar," paparnya. Agar jalan Bomang tetap dibangun memang ada beberapa opsi yang dapat diambil oleh Pemkab Bogor, salah satunya mengajukan jalan Bomang menjadi jalan nasional yang nantinya akan dibangun oleh pemerintah pusat. Atau pemerintah pusat memberikan bantuan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Pengajuan status jalan Bomang agar menjadi jalan nasional pun mendapat dukungan dari berbagai pihak. Ya, tak terkecuali Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto, menurutnya pembangunan Jalan Bomang ini akan menghabiskan anggaran yang cukup besar. Namun jika hanya mengandalkan APBD Kabupaten Bogor, dirasa akan memberatkan keuangan daerah saat tengah berjuang memulihkan ekonomi. ”Harus ada perhatian dari pusat. Jalan itu harus terealisasi dan selesai agar perekonomian masyarakat sekitar yang tinggal di sekitar jalan itu bisa terangkat,” katanya. Intervensi dari pemerintah pusat seperti pembangunan jalan yang dilakukan pusat langsung atau menggelontorkan anggaran lewat DAK dan Pemkab Bogor yang akan menyerap anggarannya. ”Intinya, kalau mengandalkan APBD akan sangat berat. Kan di Bomang itu ada pembangunan jembatan dan lainnya, itu butuh anggaran yang tidak sedikit. Jadi sangat perlu bantuan dari pusat,” ungkapnya. (mam)