Semangkuk nasi Grombyang terdiri dari irisan daging kerbau, nasi dan kuah.
Disebut “grombyang” karena cara penyajiannya yang unik, yaitu dengan menambahkan lebih banyak kuah di antara nasi dan kuahnya, sehingga nasinya terlihat tenggelam, “grombyang-grombyang”.
Perpaduan kluwek dan tauco membuat kuah grombyang nikmat dan nikmat, apalagi jika disantap dalam keadaan panas.
Baca Juga: 6 Pemain Yang Tampil Apik di Pekan Kedua Ligue 1 Prancis Bersama Klubnya
Bisa juga ditambahkan cabai cincang untuk menambah rasa dan sate kerbau sebagai pelengkap.
Lokasi nasi grombyang H.Warso terletak di Jl. Gatot Subroto No.35, Bojongbata, Kec. Pemalang, Kabupaten Pemalang.
5. Lontong dekem
Berwisata ke Pemalang kurang lengkap jika melewatkan kulinernya yang lezat.
Masyarakat Pemalang menyebutnya lontongdekem karena keunikan penyajiannya.
Baca Juga: Tempat Wisata yang Lagi Viral 2024 di Tegal, Catat untuk Liburan Akhir Pekan
Sebelum disajikan, potong-potong lontong, tuang kuah santan di atasnya, lalu tuang lagi, lagi, dan lagi, begitu seterusnya hingga lontong terciprat beberapa kali dan lontong terendam kuah.
Kata “tenggelam” dalam bahasa Pemalang adalah “dekem”, sehingga tak heran jika masakan ini disebut dengan “lontongdekem”.
Satu porsi lontongdekem berisi irisan lontong, kuah santan kuning, serundeng kelapa yang ditaburi, biskuit mie khas daerah Pantura, dan bawang merah goreng.
Lokasi lontong dekem Pak Darsono di Jalan R.E Martadinata, Pelutan, dekat dengan jalur pantura.