METROPOLITAN.ID - Taman Safari Bogor kembali menegaskan posisinya sebagai destinasi wisata edukasi unggulan di Indonesia.
Dalam ajang ASITA Travel Fair 2025 yang berlangsung di Main Atrium 23 Paskal Shopping Center, Bandung, pada 23–28 September 2025, Taman Safari Bogor sukses mencetak prestasi gemilang dengan menyabet posisi Top 3 Exhibitors by Sales.
Pencapaian ini menandai tingginya minat masyarakat terhadap wisata berbasis edukasi dan konservasi alam, sekaligus menjadi bukti bahwa sektor pariwisata domestik tengah kembali bergairah.
Dari 20 peserta pameran yang berpartisipasi, Taman Safari Bogor tampil menonjol berkat strategi promosi yang memadukan nilai edukatif dan penawaran harga kompetitif.
Melalui konsep paket wisata keluarga yang dikemas secara eksklusif, destinasi ini berhasil menarik perhatian pengunjung sepanjang pameran.
“Masuk dalam tiga besar dari 20 peserta tentu menjadi kebanggaan bagi kami. Lebih dari sekadar angka penjualan, prestasi ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap konsep wisata edukatif dan konservasi satwa yang kami jalankan,” ujar Danang Wibowo, Marketing Communication Manager Taman Safari Bogor.
Strategi Unggul: Wisata Edukatif dengan Nilai Lebih
Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari promosi paket HTM Safari Siang Premium seharga Rp200.000, penawaran khusus yang jauh lebih hemat dibanding harga reguler.
Paket ini mencakup akses penuh ke Istana Panda Indonesia, Safari Journey dengan tujuh zona berbeda, lebih dari 24 wahana permainan, delapan pertunjukan edukasi satwa, serta kunjungan ke Air Terjun Curug Jaksa.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Balas Kritik Hasan Nasbi, Sebut Dirinya Perpanjangan Tangan Prabowo
Selain itu, program Safari Resort Special Offers turut menjadi daya tarik utama dengan menghadirkan pengalaman menginap yang imersif di tengah habitat satwa, menciptakan keseimbangan sempurna antara kualitas dan keterjangkauan, dua faktor penting bagi wisatawan modern.
Dampak Lebih Luas: Dorong Pemulihan Pariwisata Nasional
Pencapaian ini memiliki arti strategis bagi industri pariwisata Indonesia.