Senin, 22 Desember 2025

Program Inovasi Pertama di Indonesia, Fokus Tekan Penyebaran Virus Covid–19

- Senin, 29 Juni 2020 | 20:58 WIB

Leuwikarsa untuk Indonesia METROPOLITAN - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang membuat gebrakan. Rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor ini membuat aplikasi Leuwikarsa (Layanan Edukasi, Informasi dan Konfirmasi Kesehatan melalui Rereongan Sauyunan). Peluncuran sistem informasi ini untuk pasien, keluarga atau masyarakat guna mendapatkan edukasi dan informasi akurat tentang penyakit Covid-19. Launching Inovasi Leuwikarsa ini berlangsung di aula RSUD Leuwiliang, Senin (29/6). “Leuwikarsa merupakan suatu inovasi terbaru besutan RSUD Leuwiliang dengan fitur-fitur yang dikedepankan dalam aplikasi ini. Pertama, pemantauan aktivitas pos rawat. Kedua, edukasi general knowledge. Lalu, konsultasi online dengan konselor yang dilengkapi fitur chat grup dengan sesama,” kata Ketua Tim Inovasi Leuwikarsa, Inlaurizen,BE. S.KM.MM. Menurutnya, Inovasi Leuwikarsa merupakan suatu inovasi yang bisa melakukan evaluasi dan monitoring kesehatan terhadap pasien secara berkelanjutan setelah pulang ke rumah, dengan proses penggunaan aplikasinya. Nantinya ada admin yang membagikan informasi otomatis melalui aplikasi, kemudian pasien melaporkan aktivitas dengan fitur chat dan fitur upload foto serta pasien akan mendapatkan general knowledge mengenai virus Covid-19.
-
“Selain itu, Inovasi Leuwikarsa juga bertujuan meningkatkan kepercayaan dan kunjungan masyarakat serta daya saing rumah sakit, sehingga terjalin kerja sama antara petugas, pasien dan keluarga pasien. Akhirnya pengetahuan pasien, keluarga dan masyarakat tentang pelayanan yang telah diberikan, terutama tentang penyakit Covid-19, oleh rumah sakit bisa meningkat. Petugas juga bisa memantau kegiatan pasien di rumah ketika mereka pulang dari rumah sakit,” paparnya. Sementara itu, Direktur Utama RSUD Leuwiliang, drg Hesti Iswandari, M.Kes, mengatakan, Inovasi Aplikasi Leuwikarsa ini sangat inovatif dan kreatif serta original, karena di rumah sakit umum mana pun di Indonesia belum pernah menggunakannya. “Semoga dengan Aplikasi Leuwikarsa ini, pasien-pasien pos rawat bisa dilakukan evaluasi dan monitoring, sehingga pasien yang selama ini tidak terpantau dan teredukasi oleh petugas RS bisa melakukan pengawasan secara berkelanjutan,” paparnya. Hesti menjelaskan, berkaitan dengan jumlah pasien PDP dan Covid-19 dalam kurun waktu 6 Maret sampai 8 Juni 2020  tercatat yang dirawat 499 orang, meninggal 84 orang, pulang sembuh 412 orang dan yang terkonfirmasi positif covid sebanyak 8 orang. Seringkali mereka masih menghadapi persoalan sosial berupa ketakutan akan menulari lingkungan, sehingga mereka mendapat perlakuan yang kurang baik bahkan dikucilkan sampai diusir.
-
“Kondisi ini yang mendorong RSUD Leuwiliang membuat suatu inovasi yang kami beri nama ‘Leuwikarsa’, dengan bantuan teknologi informasi menggunakan suatu aplikasi. Tujuannya untuk membangun ketahanan sosial melalui jejaring yang berisikan sikap kepedulian, pembinaan, informasi umum dan kesehatan yang bermanfaat serta membangkitkan kepercayaan diri melalui unggahan foto serta kegiatan pascarawat ketika ada di rumah bahkan berkonsultasi dengan konselor di rumah sakit,” bebernya. Untuk memberikan pelayanan optimal, tambah Hesti, saat ini RSUD Leuwiliang sudah dilengkapi berbagai fasilitas ruangan bertekanan negatif, yaitu ruangan isolasi khusus perawatan Covid-19 berstandar WHO, dengan beberapa fasilitas yang tersedia dalam ruang isolasi adalah ruangan perawatan dan CCTV untuk memonitor setiap kondisi pasien. “Ke depan Aplikasi Leuwikarsa ini tak hanya digunakan untuk pasien covid, tapi juga bisa dikembangkan untuk semua jenis penyakit, seperti HIV AIDS, Hemodialisa dan lainnya. Kami menyadari masih banyak sekali kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami akan terus berupaya menyempurnakan aplikasi Leuwikarsa ini,” terangnya. Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, drg Mike Kaltarina MARS, mengapresiasi inovasi hasil karya RSUD Leuwiliang tersebut. Ia tidak menyangka RSUD Leuwiliang mampu menciptakan inovasi berbasis aplikasi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, khususnya di wilayah Kabupaten Bogor bagian barat.
-
“Dengan aplikasi ini, kita bisa mengetahui tracing pasien yang terkonfirmasi ataupun pasien yang dirawat. Dengan adanya aplikasi ini, masyarakat pun menjadi lebih tenang, karena tenaga medis hadir di mana pun pasien Covid berada,” tuturnya. Dengan adanya aplikasi ini, terang Mike, pasien merasa dihargai karena pasien bisa berkomunikasi dengan dokter melalui aplikasi Leuwikarsa. Bahkan, dengan aplikasi ini kegiatan pasien selama 24 jam bisa ter-update dengan real-time. Tak hanya itu, aplikasi Leuwikarsa ini juga dilengkapi telemedicine. Telemedicine adalah pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh yang digunakan di Pusat Isolasi Rumah Sakit. Dengan adanya telemedicine ini, pasien bisa ngobrol dengan dokter spesialis beserta keluhannya. “Jadi, kegiatan pasien juga ter-update secara real-time dan ada edukasi bagaimana memutus mata rantai penyebaran Covid-19, bagaimana Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), semua tersaji dengan baik dan sempurna dalam aplikasi Leuwikarsa,” terangnya. “Saya berharap aplikasi ini bisa segera disosialisasikan, terutama untuk saudara kita yang pernah terpapar Covid-19 di pelosok dan sulit menjangkau transportasi ke rumah sakit. Semoga aplikasi semacam ini bisa digunakan seluruh RSUD di Kabupaten Bogor,” pungkasnya. (adv)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Memahami dan Menumbuhkan Ekonomi Kreatif

Rabu, 28 Desember 2022 | 00:15 WIB
X