Senin, 22 Desember 2025

15 Tahun Perjalanan DJKA, Membangun Perkeretaapian Indonesia

- Sabtu, 25 Desember 2021 | 07:11 WIB
Foto udara suasana aktivitas di stasiun Manggarai (kiri) dan Proyek pembangunan Stasiun Kereta Bandara Manggarai (kanan), Senin (3/8/2021). FOTO : RANDI TRI KURNIAWAN
Foto udara suasana aktivitas di stasiun Manggarai (kiri) dan Proyek pembangunan Stasiun Kereta Bandara Manggarai (kanan), Senin (3/8/2021). FOTO : RANDI TRI KURNIAWAN

METROPOLITAN.id - Selama 15 tahun, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berkomitmen untuk mewujudkan perkeretaapian yang andal, berintegrasi, dan modern yang bermanfaat bagi masyarakat. Sebagai unit kerja mandiri di Kemenhub, DJKA tengah memperingati kiprahnya yang ke-15 tahun. Sejak terbentuk menjadi unit kerja Eselon I pada 2005, DJKA telah melaksanakan berbagai program pembangunan perkeretaapian nasional yang lebih fokus dan terarah. Tujuannya, demi mewujudkan perkeretaapian yang andal, berintegrasi, berteknologi, serta bersinergi dengan berbagai industri lainnya. Sehingga dapat menjangkau dan bermanfaat bagi masyarakat dalam pemerataan pembangunan nasional. Selama satu setengah dekade, DJKA memegang peran strategis dalam merumuskan regulasi, membangun prasarana dan sarana perkeretaapian, serta meningkatkan keselamatan di bidang perkeretaapian. Dalam kurun waktu itu pula, DJKA telah membangun jalur KA sepanjang 2.267,19 kilometer di seluruh wilayah Indonesia pada 2006-2011. Pembangunan itu termasuk jalur ganda KA lintas utara Cirebon-Surabaya, Jalur KA Bandar Tinggi–Kuala Tanjung, Jalur KA Rantauprapat-Pondok S5, Jalur KA Duku-Bandara Int. Minangkabau, Jalur Ganda KA Prabumulih-Kertapati, Jalur Ganda KA Bogor-Sukabumi serta Jalur Ganda KA lintas selatan Purwokerto-Mojokerto. DJKA pun terus melakukan peningkatan kapasitas dan konektivitas kereta perkotaan, seperti Jalur Ganda KA dan Elektrifikasi Serpong-Maja, Jalur Ganda KA dan Elektrifikasi Duri-Tangerang, Jalur Ganda dan Elektrifikasi KA Maja-Rangkasbitung, Jalur MRT Jakarta NS Phase I (PSN). Sebagai wujud dukungan dalam meningkatkan pembangunan nasional dan sektor pariwisata, DJKA membangun jalur-jalur kereta api yang terintegrasi dengan menyediakan akses menuju simpul-simpul transportasi seperti pelabuhan dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Khusus akses dan integrasi dari dan menuju bandara, DJKA telah merampungkan jalur KA Bandara Medan-Kualanamu, jalur KA BandaraSoekarno-Hatta, jalur KA Bandara International Minangkabau, Jalur LRT Sumatera Selatan, Jalur KA Bandara Adi Sumarmo serta Jalur KA Kedundang – Yogyakarta International Airport. Selain berkontribusi dalam pembangunan di bidang perkeretaapian, DJKA juga telah melakukan berbagai peningkatan dan rehabilitasi jalur KA eksisting 3.297,67 kilometer, yang meliputi Jalur KA Prabumulih - Muara Enim, Jalur KA Lubuk Alung – Pariaman, Jalur KA Rangkasbitung – Serang – Merak, Jalur KA Sukabumi – Cianjur, Jalur KA Bandung – Banjar – Kroya, Jalur KA Kroya – Yogyakarta, serta Jalur KA Surabaya – Madiun dalam kurun waktu 15 tahun. Mewujudkan Perkeretaapian Indonesia yang Modern
-
DJKA terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan perkeretaapian nasional. Salah satunya dengan melakukan modernisasi dan revitalisasi pada sejumlah stasiun kereta api. Sebut saja stasiun-stasiun di lintas utara dan selatan Jawa, Stasiun Palmerah, Stasiun Kebayoran Baru, Stasiun Jurangmangu dan sejumlah stasiun kereta api pada lintas DDT (Double-Double track) seperti Stasiun Cibitung, Stasiun Cikarang, Stasiun Tambun, Stasiun Klender, Stasiun Buaran, Stasiun Klender Baru, Stasiun Cakung dan dua stasiun besar yang telah mencuri perhatian masyarakat belakangan ini, yaitu Stasiun Jatinegara dan Stasiun Manggarai yang nantinya direncanakan akan menjadi stasiun sentral pertama di Indonesia. Dari segi pengembangan teknologi, DJKA mendorong inovasi sarana KA perkotaan yang didukung dengan teknologi terkini, seperti misalnya MRT yang menggunakan tingkat otomatisasi Grade of Automation (GOA) Level 2 yang memungkinkan navigasi semi-otomatis. Grade of Automation level 3 atau GoA3 adalah tingkat otomasi operasional kereta dimana pengoperasian dilakukan secara otomatis tanpa masinis, namun mensyaratkan masih terdapat petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada penumpang. Petugas ini disebut Train Attendant. Jika ada gangguan gangguan sarana atau prasarana, petugas Train Attendant akan mengambil alih pengoperasian kereta secara manual dengan kecepatan terbatas.
-
Sebagai bentuk dukungan dalam penyediaan transportasi massal yang ramah lingkungan, DJKA telah melakukan elektrifikasi pada jalur KA perkotaan di wilayah Jabodetabek dan Yogyakarta-Solo. Penyediaan transportasi massal berbasis rel ditujukan untuk membiasakan masyarakat untuk bepergian dengan menggunakan angkutan umum massal yang modern, modal shifting sehingga membantu mengurangi kemacetan jalan raya. Selain itu, Ditjen Perkeretaapian juga telah membangun infrastruktur pendukung mulai dari jembatan hingga terowongan-terowongan jalur ganda KA. Ciptakan Transportasi Efisien DJKA juga berkomitmen untuk menciptakan sistem transportasi yang mengutamakan unsur keamanan dan keselamatan. Guna mencapai visi dan misi tersebut, DJKA terus melakukan perawatan dan pengujian sarana-prasarana yang dilakukan secara reguler, evaluasi standard operating procedure dan risk and safety management yang baik. Serta menghadirkan kualitas SDM yang kompeten sehingga dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan, baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal.
-
Seperti terlihat saat ini, transportasi kereta api sudah jauh lebih terintegrasi, maju, modern, bersih, dan terawat juga banyak dilengkapi fasilitas yang memberikan berbagai kemudahan khususnya dalam memberikan pelayanan kepada penumpang dengan berkebutuhan khusus (disabilitas). Selain menyediakan sistem transportasi yang memberikan kemudahan kepada masyarakat, memberikan dampak positif bagi lingkungan. Ke depannya, DJKA akan mengedepankan penyediaan layanan perkeretaapian yang prima, aman, nyaman dan selamat dengan berkolaborasi dengan berbagai stakeholders. Serta berupaya menjawab berbagai permasalahan transportasi KA dengan mengikuti perkembangan zaman serta kebutuhan masyarakat. Sehingga dapat mendukung terciptanya sistem transportasi kereta api yang lebih efektif, efisien, dan terintegrasi, dalam memberikan kemudahan untuk masyarakat pengguna transportasi KA. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Memahami dan Menumbuhkan Ekonomi Kreatif

Rabu, 28 Desember 2022 | 00:15 WIB
X