METROPOLITAN.ID - Popularitas kecerdasan buatan (AI) melanda tahun 2023, dengan ChatGPT dari OpenAI memainkan peran kunci dalam penyebaran luas teknologi ini.
Pada CES 2024, OpenAI mengumumkan bahwa ChatGPT telah membantu mendorong pendapatan tahunan perusahaan hingga mencapai USD 1,6 miliar.
Capaian tersebut menunjukkan dampak positif adopsi teknologi AI dalam berbagai platform.
Baca Juga: Exynos 2400: Prosesor 'Dewa' Samsung yang Membawa Era Baru dalam Pengalaman Gaming Mobile
Dibandingkan dengan pendapatan sederhana sebesar USD 28 juta pada tahun 2022, peningkatan signifikan ini terjadi sejak peluncuran versi berbayar ChatGPT pada bulan Februari tahun tersebut.
Data terbaru menunjukkan bahwa OpenAI berhasil menghasilkan setidaknya USD 130 juta per bulan, dengan pendapatan terutama berasal dari langganan pengguna untuk chatbot percakapan mereka.
ChatGPT, sebagai alat AI generatif, mampu menjawab pertanyaan, menghasilkan teks, membuat konten, memeriksa bug, dan bahkan mensimulasikan suara.
Kemampuannya terus berkembang, dan saat ini memiliki lebih dari 180 juta pengguna.
Sebagai bukti kesuksesan dan pengakuan di industri AI, OpenAI sedang dalam pembicaraan awal untuk putaran pembiayaan baru yang bisa meningkatkan valuasinya menjadi mencapai atau melampaui USD 100 miliar.
Jika tercapai, OpenAI akan menjadi perusahaan rintisan paling berharga kedua di Amerika Serikat dalam bidang ini.
ChatGPT bukan hanya menjadi perbincangan di Silicon Valley, tetapi juga telah menarik perhatian sebagai calon pesaing dalam pencarian internet.
OpenAI memonetisasi ChatGPT melalui versi premiumnya, ChatGPT Plus, yang menawarkan fitur lebih baik dengan menggunakan model ChatGPT-4.0, dan dijual dengan harga langganan sebesar USD 20 per bulan.
