Sasaran utama program ini adalah mendorong pengetahuan dan kesadaran masyarakat serta siswa mengenai pengelolaan sampah dan mendorong kontribusi terhadap pengurangan emisi gas karbon yang dihasilkan dari limbah domestik.
Tercatat, program “BRI Peduli Yok Kita Gas” secara telah menyasar 38 Bank Sampah dengan total tabungan Bank Sampah sejumlah Rp1,79 miliar. Selain itu, juga mampu memproduksi 155 karung pupuk kompos, 1.250 kemasan pupuk organik cair (POC), 6.921,5 maggot dan 777 ecoenzym.
Program ini juga telah memberikan manfaat dalam mendorong kelestarian lingkungan, dimana jumlah sampah organik terserap sebanyak 108.860 kg dan sampah anorganik sebanyak 88.449,4 kg, dengan potensi reduksi emisi gas metan dan karbondioksida untuk sampah organik sebanyak 5.442.000 kg CH4e dan 4.803.505.000 kg CO2e serta potensi reduksi emisi gas metan sampah anorganik sebanyak 221.123,5 kg CO2e.
Catur menambahkan, “BRI Peduli Yok Kita Gas” merupakan program pengelolaan sampah terpadu yang mengoptimalkan lahan dan sumber daya yang dimiliki secara berkelanjutan. Pada akhirnya gerakan ini dapat meningkatkan kesehatan masyarakat, mendorong terciptanya energi bersih dan terjangkau, serta membantu penanganan perubahan iklim.
“Selanjutnya program ini akan menyasar kota-kota lainnya di Indonesia dan berkolaborasi dengan Bank Sampah yang sudah terbentuk di masyarakat. Kami juga berkerja sama dengan konsultan dalam pendampingan program baik dalam pembangunan infrastruktur maupun pemberdayaan SDM bagi masyarakat yang terlibat dalam program ini”, pungkas dia. ***