“Tesla menerima sekitar 3,5 miliar dolar AS dalam bentuk 'uang gratis' pada 2024 berkat kredit tersebut,” jelas Potter dalam laporannya.
Baca Juga: Wajib Masuk List Liburan Akhir Pekan! Ini Tempat Wisata Baru di Wonogiri yang Super Instagramable
Saham Tesla sendiri telah merosot lebih dari 12% sepanjang tahun ini, meskipun sempat pulih dalam beberapa bulan terakhir setelah Elon Musk menjauh dari peran publiknya dalam pemerintahan Trump.
Namun, beberapa analis menyatakan kekhawatiran terkait keterlibatan Musk dalam isu politik.
William Blair, analis pasar saham, menurunkan peringkat saham Tesla dan mengatakan bahwa investor mulai merasa terganggu oleh kontroversi seputar Musk.
Baca Juga: Membangun Asa di Desa Malasari Bogor, Pembangunan Jalan Buka Akses Warga yang Terisolasi
Pukulan terbaru bagi Tesla terjadi setelah mantan Presiden Donald Trump menandatangani undang-undang yang menghapuskan kredit pajak bagi pembeli maupun penyewa kendaraan listrik. Undang-undang ini disebut Trump sebagai “One Big Beautiful Bill.”
Musk sendiri secara terbuka menentang kebijakan tersebut. Ia menyatakan bahwa penghapusan insentif akan berdampak buruk bagi industri kendaraan listrik dan transisi energi bersih.
“Ini akan sangat merusak bagi Amerika Serikat,” kata Musk pada Desember 2024. “Saya pikir kita harus menyingkirkan semua kredit tersebut.”