METROPOLITAN.ID - Reshuflle Menteri Keuangan dari Sri Mulyani kepada Purbaya Yudhi Sadewa, sedikit banyak berpengaruh terhadap sentimen ekonomi dan kurs rupiah.
Pada Selasa 9 September 2025 pagi ini, kurs rupiah dibuka anjlok cukup tajam terhadap dolar Amerika Serikat, bergerak di level Rp 16.487 per USD, atau terkoreksi sekitar 1,09 %.
Hal itu ditengarai menyusul perombakan kabinet menteri dibawah komando Presiden Prabowo Subianto, yang turut mengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan ekonom Purbaya Yudhi Sadewa.
Baca Juga: Siapa Nama Anak Salma Salsabil? Diumumkan saat Tampil di Pestapora 2025
Mengutip beberapa laporan, ada pelemahan yang hampir setara, yakni mencapai 1,13 % ke kisaran Rp 16.494–Rp 16.495 per USD.
Tekanan ini dipicu oleh keresahan pasar mengenai kemungkinan perubahan arah kebijakan fiskal setelah Sri Mulyani digantikan.
Sebagai figur yang selama ini dianggap menjaga kredibilitas fiskal dan mendapat kepercayaan global, kepergiannya memunculkan kegamangan di kalangan investor, terutama karena ada dugaan Menteri Purbaya akan lebih longgar dalam menopang agenda belanja pemerintah.
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menilai, reshuffle kali ini memang menambah tekanan terhadap rupiah, meskipun ia memperkirakan pelemahan tersebut tidak akan berlangsung terlalu dalam pada sesi perdagangan selanjutnya.
Sementara itu, pelemahan kurs ini juga terjadi di tengah gejolak global dan penurunan cadangan devisa BI hingga akhir Agustus 2025, yang ikut menekan posisi rupiah lebih jauh.