‘’Untuk mewujudkan pemenuhan hak anak atas ILA tersebut, DP3A Kota Bogor telah mengembangkan konsep PISA. PISA merupakan pusat informasi dengan fokus pada penyediaan informasi terintegrasi yang dibutuhkan oleh anak dengan pendekatan pelayanan yang ramah anak di perpustakaan dan taman-taman baca,’’ kata Jajang.
Sumber informasi layak anak ini dikelompokkan lima kategori yakni penyiaran, buku, terbitan berkala seperti majalah, koran, video, internet.
Untuk itu informasi dari lima kategori ini bisa menjadi sahabat bagi anak, bukan musuh bagi anak.
Nah, PISA ini merupakan pusat informasi yang berfokus pada layanan penyediaan informasi secara terintegrasi.
Jadi tidak hanya sebagai tempat untuk mencari informasi saja, tetapi juga sebagai tempat bermain, tempat peningkatan kreativitas, tempat konsultasi, dengan pendekatan pelayanan ramah anak.
Adapun berbagai bentuk PISA, diantaranya yaitu perpustakaan ramah anak, pusat informasi dunia anak, perpustakaan keliling, pojok informasi anak digital, majalah dinding (mading) di sekolah-sekolah, dan taman baca anak agar anak dapat tumbuh kembang dan mengekspresikan minat dan bakat
Saat ini, di Perpustakaan Kota Bogor sudah menerapkan konsep PISA. Hal ini terlihat dengan penyediaan ruang untuk anak-anak bermain dan belajar. Begitu juga dengan penyediaan buku-buku untuk anak-anak yang tentunya ramah anak.
Tak hanya itu, memiliki ruangan atau auditorium untuk anak-anak mendengarkan dongeng, menonton film-film yang ramah anak. Hanya saja, di Perpustakaan Kota Bogor belum terdapat banner atau tulisan yang menyebutkan bahwa ruangan ramah anak.
Begitu juga dengan di taman bacaan yang ada Kelurahan Cimahpar, Menteng, Sindang Barang sudah terdapat perpustakaan keliling dan taman bacaan yang ramah anak.
Taman bacaan yang ramah anak ini syaratnya harus menyediakan buku-buku untuk anak dan buku tersebut ramah anak. Misalnya di Kelurahan Menteng, perpustakaan kelilingnya menggunakan motor bekas penarik sampah.
Dimodifikasi sedemikian rupa motor tersebut menjadi perpusatkaan keliling. ‘’Kelurahan Menteng mendapatkan hibah motor sampah yang baru, jadi motor sampah yang lama dijadikan motor perpustakaan keliling,’’ tambah Jajang.
Perpustakaan dan taman bacaan serta perpustakaan keliling ini menjadi penting untuk menangkal arus informasi yang negatif baik itu kekerasan anak, bullying, sadisme, pornografi, ujaran kebencian, berita bohong atau hoak.
Peran orangtua menjadi kunci dari keberhasilan pemberian informasi yang layak bagi anak. Makanya, yang datang ke Perpustaan dan taman baca, selain anak juga orang tua agar dapat memberikan edukasi yang baik pada anak-anaknya.
“Orangtua saat ini harus membatasi dan mengetahui apa yang disukai oleh anak dalam hal mencari informasi melalui gadget dan akses internet,” ujarnya.
Pemkot melalui DP3A dan dinas terkait sudah mendukung dalam penyediaan tempat bagi anak untuk mendapatkan informasi yang layak sekaligus mengasah kreativitas anak.