Sekadar informasi, Sabda PS dan Medy Suharta mendirikan Zenius pada 2004. Startup ini mengawali kiprahnya sebagai pusat bimbingan belajar offline, sebelum akhirnya pada 2007 berubah nama menjadi Zenius Education.
Startup edutech ini sempat mendapat pendanaan dari Northstar Group, modal ventura yang dinahkodai Patrick Walujo, pada 2009 sebesar US$20 juta.
Kemudian 13 tahun berselang, MDI Ventures, modal ventura milik Telkom, kembali menyuntikan pendanaan untuk jumlah yang tak disebutkan.
Pendanaan tersebut digunakan untuk mendukung pengembangan lebih lanjut dan perluasan ekosistem pembelajaran Zenius.
Sayangnya, pendanaan yang masuk tersebut tak mampu menyelematkan Zenius.
Platform edutech tersebut sempat berusaha untuk bertahan dengan melakukan reorganisasi dan memangkas jumlah karyawan dengan jumlah yang dikabarkan mencapai ratusan pada Agustus 2022.
Lima bulan setelah perampingan tersebut atau pada Januari 2024, Zenius memutuskan berhenti beroperasi.
Warganet merasa kehilangan atas tutupnya Zenius. Akun @elfanmdi mengaku terbantu oleh Zenius untuk menghadapi SBMPTN.
"Sad, gue lolos SBMPTN berkat belajar dari Zenius," tulisnya.
"Semua jasa-jasamu yang telah meloloskan anak Indonesia ke PTN akan selalu dikenang," tulis akun @dualogdua.
"Big thans to Zenius!" tulis akun @rosand. (*)