bisnis

Ketegangan India-Pakistan Ancam Stabilitas Rupiah, BI Siaga Hadapi Gejolak Global

Kamis, 8 Mei 2025 | 11:00 WIB
Ilustrasi nilai tukar rupiah, BI sebut ketegangan hubungan India dan Pakistan akan berdampak negatif pada perekonomian Indonesia. (Getty Images/iStockphoto : EKIN KIZILKAYA)

METROPOLITAN.ID - Bank Indonesia (BI) terus mencermati dinamika geopolitik global yang berpotensi menekan nilai tukar rupiah.

Salah satu fokus perhatian adalah memanasnya hubungan antara India dan Pakistan, yang dinilai dapat berdampak negatif terhadap kestabilan rupiah.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI, Erwin Gunawan Hutapea, menyatakan bahwa konflik antara dua negara bersenjata nuklir tersebut berisiko menambah tekanan terhadap perekonomian Indonesia.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Mobil Listrik Yang Ramah Lingkungan dan Ekonomis untuk Mahasiswa

"Geopolitik India-Pakistan kelihatannya juga menambah persoalan yang saling ancam dengan geopolitik, mempengaruhi bagaimana pelaku masyarakat melihat landscape perekonomian dan juga pasar keuangan global," kata Erwin mengutip dari Suara.com.

Menurutnya, konflik tersebut menjadi faktor baru yang memengaruhi pergerakan investor di pasar keuangan.

Sejak awal tahun ini, berbagai tekanan geopolitik telah bermunculan dan memperburuk persepsi risiko.

Ia menambahkan, situasi serupa juga terjadi akibat konflik Rusia-Ukraina yang berdampak pada banyak negara, termasuk Indonesia.

Oleh karena itu, BI berkomitmen hadir di pasar guna menjaga stabilitas nilai tukar.

"Seperti perang Ukraina dan Rusia yang mempengaruhi lainnya. Bank Indonesia selalu berada di pasar untuk menstabilkan rupiah," ujarnya.

Baca Juga: Komisi III DPRD Kota Bogor Ontrog Kantor PUPR, Ceu Atty Wanti-wanti Potensi Praktik Mark Up Harga Pembebasan Lahan

Ketegangan meningkat setelah India melancarkan serangan militer ke wilayah Pakistan pada Rabu.

Pemerintah Pakistan mengklaim berhasil menembak jatuh lima jet tempur milik Angkatan Udara India dalam sebuah eskalasi yang disebut-sebut membawa kedua negara ke ambang konflik lebih luas.

Eskalasi ini menjadi yang paling serius dalam beberapa waktu terakhir antara dua negara bertetangga dengan sejarah panjang perseteruan.

Halaman:

Tags

Terkini

Update Harga Perak Hari Ini Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:06 WIB