Islamabad menegaskan akan membalas serangan tersebut, sementara dunia internasional menyerukan pengekangan diri.
Baca Juga: Declan Rice Kecewa Arsenal Tak Dapat Trofi Musim Ini Usai Tersingkir dari Liga Champions oleh PSG
Serangan India disebut sebagai respons atas pembantaian 26 orang – mayoritas wisatawan asal India – pada April lalu di kawasan pegunungan Kashmir yang dikelola India.
New Delhi menuduh Pakistan berada di balik serangan tersebut, meski Islamabad telah membantahnya.
Sebagai balasan, India meluncurkan Operasi Sindoor pada Rabu dini hari waktu setempat, dengan menargetkan wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan.
Pemerintah India menyebut operasi tersebut menyasar sembilan lokasi milik dua kelompok militan, yakni Lashkar-e-Tayyiba dan Jaish-e-Mohammed, tanpa menyerang area sipil, militer, atau ekonomi.
Baca Juga: Rayen Pono Kritik Sanksi MKD Terlalu Ringan untuk Ahmad Dhani, Proses Hukum Tetap Berlanjut
Namun, versi berbeda datang dari otoritas Pakistan, mereka menyebut serangan India menewaskan warga sipil dan merusak masjid. CNN belum dapat memverifikasi klaim dari kedua pihak.
Militer Pakistan juga menyebutkan bahwa enam lokasi diserang dengan total 24 serangan, termasuk di provinsi Punjab yang padat penduduk.
Mereka menyebut ini sebagai serangan terdalam India ke wilayah Pakistan sejak perang 1971.
Sumber keamanan Pakistan juga mengklaim lima jet tempur India dan satu pesawat nirawak telah ditembak jatuh.
Jet Rafale, yang merupakan bagian dari armada tempur modern India yang dibeli dari Prancis, termasuk yang disebutkan jatuh.
Baca Juga: 5 Tempat Makan Bubur Ayam Favorit di Bandung untuk Sarapan Sebelum Memulai Beraktivitas
Hingga kini, India belum mengonfirmasi adanya pesawat yang hilang.
CNN masih menunggu tanggapan resmi dari pemerintah dan militer India.