JAKARTA, Jawa Pos – Lebih dari 900 perusahaan, baik lokal maupun luar negeri, dari 39 negara siap berpartisipasi dalam pameran Electric & Power Indonesia Ke-19 bersamaan dengan Conference of ASEAN Fede ration Engineering Organization (CAFEO). Berbagai industri kelistrikan dan energi terbarukan siap berpartisipasi dalam pameran ketenaga listrikan terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Sebagai tuan rumah, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) akan menggunakan kesempatan itu untuk mengenalkan pencapaian para insinyur Indonesia kepada rekan-rekan insinyur lain di ASEAN dan Asia Pasifik. ’’Dengan menghadirkan pakar dan insinyur, kita berharap dapat mempromosikan dan memperluas peran serta efektivitas sektor swasta dalam melistriki seluruh Nusantara serta meningkatkan efisiensi pemakaian listrik di Indonesia,’’ ujar Managing Director Pamerindo Indonesia Ben Wong kemarin (27/8).
Presiden PII Heru Dewanto menyatakan, Indonesia tidak hanya perlu membangun megaproyek infrastruktur, tetapi juga harus meningkatkan SDM untuk membangun masa depan bangsa. ’’Jalan untuk mengembangkan solusi cerdas dimulai dari membangun kualitas SDM yang cerdas,’’ ungkapnya.
Isu mengenai masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan telah menjadi topik diskusi nasional. Misalnya, bagaimana cara membangun pembangkit listrik yang lebih pintar, bersih, dan lebih hijau. ’’Kita mengapresiasi program elektrifikasi yang dicanangkan pemerintah yang telah mencapai 98,8 persen dari target 99,9 persen hingga akhir 2019,’’ tuturnya.
Salah satu langkah untuk mempercepat elektrifikasi, Kementerian ESDM bersinergi dengan PLN memberikan bantuan listrik gratis melalui program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) dan pembangunan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di daerah terpencil. ’’Kami mengambil langkah strategis untuk memastikan apa yang diperlukan program tersebut bisa terpenuhi,’’ jelasnya. (tih/wir/c15/oki)
