METROPOLITAN - Ratusan peternak ayam menggeruduk kantor Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, kemarin. Mereka menuntut pemerintah turun tangan menyelesaikan permasalahan harga ayam hidup yang anjlok. Ada sekitar 100 lebih peternak ayam yang berkumpul di depan kantor Darmin. Peternak yang datang berasal dari Bandung, Bogor, Cirebon dan beberapa kota di Jawa Tengah.
Seorang peternak, Sugeng Wahyudi, mengatakan, anjloknya harga ayam hidup di tingkat peternak sudah menyentuh Rp8.000 per kilogram (kg).
”Satu bulan pascatsunami (harga ayam anjlok) anjloknya harga ayam hidup (live bird/LB) Juni lalu, kembali harga LB menyentuh harga terendah pada Agustus 2019 yakni Rp8.000 per kg,” kata pria yang juga menjabat sekretaris jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) itu.
Ia mencatat dalam kurun sembilan bulan pada 2019, harga ayam hidup sudah dua kali anjlok di tingkat peternak. Penyebabnya, over supply produksi ayam hidup. Hal ini diyakini harga ayam hidup jauh merosot di bawah Harga Pokok Produksi (HPP) peternak.
Menurut dia, faktor penyebab jatuhnya harga ayam hidup sudah terlihat sejak Agustus 2018. Harga ayam hidup selalu di bawah HPP peternak yang puncaknya terjadi pada 2019 dan kembali terjadi pada Agustus 2019.
Peternak juga, sambung dia, sudah melakukan berbagai upaya agar pemerintah turun tangan menstabilkan harga. Namun pihaknya menilai tak ada solusi tepat, sehingga peternak kembali menelan pil pahit.
”Tercatat, puluhan rapat koordinasi dan evaluasi yang melibatkan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perekonomian sampai Bareskrim Polri semua upayanya mentok,” tambahnya. (dtk/suf/py)