METROPOLITAN - CEO dan Co-Founder Kopi Kenangan Edward Tirtanata menjadi salah satu orang yang melawan arus bisnis perkopian yang tengah tren di Indonesia saat ini. Jika kebanyakan bisnis kopi menyediakan gerai, Edward melalui Kopi Kenangan justru hanya menghadirkan titik persinggahan. Edward ingin orang yang membeli kopinya bukan kerena ingin duduk, tapi ingin menikmati secangkir kopinya. Dia juga ingin kopi bisa dinikmati semua orang tanpa harus menguras kantong. Sejak awal dibuka pada 22 September 2017, Kopi Kenangan menawarkan harga relatif terjangkau. Misalnya menu andalan ’Kopi Kenangan Mantan’ dibanderol Rp18.000. Harga Rp18.000 tersebut, kata dia, dipatok setelah pihak mengkalkulasi kemampuan pelanggan untuk membeli kopi dengan mempertimbangkannya Upah Minimum Regional. ”Karena kebanyakan masyarakat tidak bisa konsumsi kopi harga Rp40.000 sampai Rp50.000,” ujarnya. ”Kita harga Rp40.000, kalau UMR kita seperti Amerika itu mungkin sekali. Kita melakukan kalkulasi dengan UMR kita sekarang, harga yang cocok sekitar Rp18.000,” imbuhnya. Diharapkan dengan harga yang demikian semua golongan masyarakat, terutama penyuka kopi dapat menikmati kopi lebih sering. ”Dengan harga (kopi kenangan) di bawah Rp20.000 orang bisa minum kopi tiap hari, paling tidak 2-3 kali seminggu lah,” tandasnya. (mdk/els)