Senin, 22 Desember 2025

Laba Bersih XL Axiata cuma Rp1,01 Triliun

- Kamis, 11 November 2021 | 18:01 WIB

METROPOLITAN - Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) baru saja merilis laporan keuangannya. Dalam laporannya, tercatat bahwa laba bersih kuartal III XL Axiata mengalami penurunan. Laba yang dapat diatribusi­kan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp1,01 triliun atau turun 51,03 persen dari sembilan bulan tahun lalu sebesar Rp2,07 triliun. Penu­runan tersebut akibat turun­nya keuntungan dari penjua­lan dan sewa balik menara telekomunikasi. Turunnya laba bersih terse­but lantaran penurunan ke­untungan dari penjualan dan sewa balik menara yang men­jadi hanya Rp313, 29 miliar per kuartal III/2021. Sedang­kan pada kuartal yang sama tahun lalu berhasil mempe­roleh keuntungan Rp1,97 triliun. Pada kuartal III tahun lalu, XL Axiata telah menyelesaikan penjualan atas 2.688 menara dan sewa balik sebagian ruang untuk sebagian menara dengan Protelindo dan PT Centra­tama Menara Indonesia (CMI) dengan nilai transaksi Rp3,8 triliun. Dari penjualan tersebut, XL Axiata punya porsi peneri­maan sebesar Rp1,98 triliun. Jumlah ini menjadi peneri­maan yang dapat diatribusi­kan dari proporsi hak yang dialihkan ke Protelindo dan CMI sehingga dicatat sebagai arus kas dari aktivitas investa­si. Adapun, pada kuartal III tahun ini dan per 31 Desem­ber 2021, EXCL telah meny­elesaikan transaksi penjualan dan sewa balik atas masing-masing sebanyak 353 dan 143 aset infrastruktur telekomu­nikasi dalam ruang (picocell) dengan PT Dhost Telekomu­nikasi Nusantara (Dhost) dengan nilai transaksi masing-masing sebesar Rp272,58 miliar dan Rp106,52 miliar. Dengan demikian, pem­beda kinerja keuangan per kuartal III 2021 ini terutama karena tidak terjadi penjua­lan menara secara masif se­perti yang dilakukan pada kuartal III 2020 saat EXCL menghasilkan keuntungan yang dapat diatribusikan. Kendati demikian, EXCL berhasil mendongkrak penda­patannya meski tipis. Emiten penyedia jasa telekomuni­kasi ini membukukan penda­patan senilai Rp19,80 triliun, naik 0,73 persen dari penda­patan pada kuartal ketiga 2020 sebesar Rp19,65 triliun. Berdasarkan segmentasi, pendapatan EXCL masih di­dominasi pendapatan dari kontrak dengan pelanggan, mencapai Rp19,76 triliun. Sisanya merupakan penda­patan sewa operasi senilai Rp30,69 miliar. Kenaikan pendapatan diba­rengi dengan penurunan se­jumlah beban-beban milik EXCL. Beban infrastruktur menurun 0,96 persen men­jadi Rp5,95 triliun. Beban interkoneksi dan beban langs­ung lainnya menurun 14 per­sen menjadi Rp1,03 triliun. Beban umum dan adminis­trasi juga menurun 9,05 per­sen menjadi Rp221,32 miliar. Beban penyusutan yang menjadi beban terbesar EXCL cenderung stabil di angka Rp7,42 triliun. Hanya saja, beban penjualan dan pemasaran naik 39,05 persen dari semula Rp1,35 triliun menjadi Rp1,88 triliun (jp/ feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Update Harga Perak Hari Ini Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:06 WIB
X